Identifikasi Jenazah Kim Jong-nam, Malaysia Minta Bantuan China?

Kim Jong-nam selama ini diketahui tinggal di Macau, sebuah daerah administratif khusus China.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Feb 2017, 07:48 WIB

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia dikabarkan telah meminta bantuan dari pemerintah China untuk menghubungi pihak keluarga Kim Jong-nam demi mengidentifikasi jasad kakak tiri Kim Jong-un tersebut.

Langkah ini dinilai akan meningkatkan ketegangan antara Kuala Lumpur dan Pyongyang pasca-kematian Kim Jong-nam. Situasi panas juga tengah meliputi hubungan bilateral Korea Utara-China.

Otoritas Malaysia sendiri telah memastikan bahwa jasad pria yang tewas itu adalah Kim Jong-nam, namun klaim ini ditolak Korut. Pyongyang berkeyakinan bahwa pria itu adalah Kim Chol, nama yang sesuai dengan identitas paspornya.

"Sementara pihak Kedubes Korut di Kuala Lumpur belum memberikan bantuan untuk menghubungi keluarga, otoritas Malaysia tidak memiliki opsi lain melainkan meminta bantuan dari China," ujar seorang pejabat keamanan senior yang menolak menyebutkan namanya kepada Telegraph, Jumat, (24/2/2017).

Beberapa keluarga dekat Kim Jong-nam di antaranya adalah Kim Han-sol (21) dan Kim Sol-hui (19). Kim Han-sol merupakan putra Kim Jong-nam yang menempuh pendidikan tingginya di Prancis pada tahun 2013. Ia dikabarkan mendapat pengawalan saat berkuliah.

Adapun Kim Han-sol menurut polisi, ingin datang ke Malaysia, namun takut menjadi target pembunuhan. Tidak tertutup kemungkinan pihak Korut saat ini melihat sosok Kim Han-sol sebagai calon pewaris klaim ayahnya atas kursi pemimpin Korut.

Sementara itu, Kim Sol-hui disebut-sebut adalah pihak keluarga yang akan datang ke Malaysia pada akhir pekan ini untuk memberikan sampel DNA sebagai bagian dari proses identifikasi.

"Setelah proses identifikasi selesai dan terkonfirmasi, dia (Kim Sol-hui) akan langsung terbang kembali ke Macau. Kedubes China akan membantunya untuk melalui berbagai tahapan identifikasi," ujar sumber tersebut.

Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar menyatakan, pihaknya akan memberikan perlindungan kepada setiap anggota keluarga Kim Jong-nam yang datang ke Negeri Jiran untuk melakukan proses identifikasi.

Pihak Korut telah mengecam penyidikan yang dilakukan otoritas Malaysia. Pyongyang menyebutkan, investigasi yang dilakukan Negeri Jiran penuh "lubang dan kontradiksi".

Kim Jong-nam, yang merupakan putra sulung Kim Jong-il meninggal pada 13 Februari lalu setelah ia diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Kala itu ia hendak kembali ke Macau, tempat pengasingannya selama ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya