Korsel Perketat Peraturan Keamanan Baterai Perangkat Elektronik

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan melakukan inspeksi secara berkala.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Feb 2017, 07:30 WIB
Menerjemahkan kata menggunakan S Pen Galaxy Note 7 (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan melakukan inspeksi secara berkala. Hal ini dilakukan agar insiden seperti meledaknya sejumlah handset Galaxy Note 7, tidak terulang kembali.

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa manufaktur baterai Li-on, yang produknya biasa digunakan dalam perangkat portabel, akan berada dalam pengawasan yang lebih ketat dan diperiksa secara berkala. Kebijakan serupa juga berlaku untuk perangkat yang menggunakan baterai Li-ion.

"Kami meminta industri melihat bahwa upaya keamanan sama pentingnya dengan mengembangkan berbagai produk baru melalui inovasi teknologi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel, Jeong Marn-ki, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/2/2017).

Seperti diketahui sebelumnya, insiden meledaknya Galaxy Note 7 beberapa waktu lalu menyita perhatian besar. Samsung yang awalnya hanya menghentikan penjualan Galaxy Note 7 sementara waktu, akhirnya menghentikan penjualan dan produknya secara permanen.

Setelah melakukan investigasi terkait masalah yang ada di Galaxy Note 7, Samsung mengungkap penyebab meledaknya sejumlah perangkat tersebut. Dalam pengumuman beberapa hari lalu, Samsung mengungkap bahwa desain baterai lah yang menjadi penyebab masalah.

(Din/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya