Peran Baru Collina

Mantan wasit top Pierluigi Collina menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Komisi Wasit Italia. Collina mendapat “kenaikan pangkat” menjadi Ketua Komisi Wasit UEFA.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2010, 17:50 WIB
Mantan wasit Italia Pierluigi Colina dalam acara Global Beer Champions di Loftus Versfeld Stadium, Pretoria, Afrika Selatan, 1 Juli 2010 jelang laga perempat final PD 2010 antara Brasil vs Belanda. AFP PHOTO / STEPHANE DE SAKUTIN
Liputan6.com, Milan: Mantan wasit top Italia dan dunia Pierluigi Collina menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Komisi Wasit Italia. Collina mendapat “kenaikan pangkat”, yaitu menjadi Ketua Komisi Wasit UEFA. Hal itu diungkapkan Presiden Asosiasi Wasit Italia (AIA) Marcello Nicchi. “Ia telah memutuskan untuk menanggalkan jabatannya. Jadi, ia tidak lagi bekerja bersama kami,” tutur Nicchi.

Collina, 50 tahun, wasit yang menjadi pengadil di tiga laga bergengsi, babak final UEFA Cup (2004), Liga Champions Eropa (1999), dan Piala Dunia 2002, dan satu-satunya wasit yang mendapat enam kali penghargaan dari IFFHS sebagai wasit terbaik, membenarkan statement Nichi. “Saya telah memutuskan untuk menanggalkan jabatan. Sebab, saya telah menerima tawaran yang menarik dari UEFA,” aku Collina.

Adalah Presiden UEFA Michel Platini yang menyodorkan tawaran tersebut kepada Collina. “Tawaran itu disampaikan Michel Platini. Peran yang bakal saya lakukan sangat penting, yaitu mengkoordinasikan wasit Eropa dan menentukan wasit yang akan bertugas di kompetisi Eropa seperti Liga Champions,” tambah Collina yang terkenal dengan sikap tegasnya di lapangan.

Lebih jauh, Collina memberikan pandangannya seputar kegagalan sejumlah wasit dan hakim garis dalam membuat keputusan selama berlangsungnya putaran final Piala Dunia (PD) 2010 di Afrika Selatan. Yang paling menyita perhatian publik adalah insiden gol Frank Lampard yang luput dari pengamatan wasit dan gol off-side-nya Carlos Tevez.

Collina mengaku lebih memilih opsi yang lebih manusiawi menyikapi kontroversi yang terjadi. Dalam arti, Collina tak mau menggunakan opsi teknologi, pilihan yang kian kencang terdengar seiring dengan pernyataan sejumlah tokoh sepakbola. Collina lebih sreg dengan opsi penambahan hakim garis di garis gawang seperti yang sempat diujicoba UEFA di kompetisi UEFA Europa League musim lalu.

“Publik mengatakan bahwa sepanjang musim lalu di kompetisi Europa League tidak ada putusan wasit yang kontroversial. Menurut saya, itu disebabkan adanya hakim garis di area tersebut (gawang). Jika itu dilakukan, saya yakin kasus kontroversi di Piala Dunia dapat dihindari,” tegas Collina.(MEG/Football Italia/Reuters)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya