Hampir 50 Persen Pria Punya Virus HPV

Hampir 50 persen pria terkena virus HPV, dan 25 persen-nya memiliki HPV berisiko tinggi pencetus kanker.

oleh Nilam Suri diperbarui 23 Jan 2017, 12:40 WIB
Hampir 50 persen pria terkena virus HPV, dan 25 persen-nya memiliki HPV berisiko tinggi pencetus kanker.

Liputan6.com, Jakarta Human papilloma virus (HPV), adalah infeksi menular seksual yang paling umum di AS. Sekarang, suatu studi baru mengkonfirmasi seberapa prevalen virus ini. Hampir setengah pria terinfeksi HPV, demikian menurut studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Oncology.

Setelah menganalisa usapan penis dari 1.868 pria, para peneliti menemukan 45 persen dari mereka teruji positif memiliki beberapa tipe infeksi HPV genital. Dan 25 persen dari para pria tadi memiliki setidaknya satu jenis HPV yang berisiko tinggi.

HPV pada pria berisiko tinggi bisa menyebabkan kanker di area anus, penis, atau area saluran pernapasan. HPV berisiko tinggi juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.

Pada kebanyakan kasus, tubuh Anda akan mengusir infeksi virus HPV berisiko tinggi dari tubuh dalam jangka waktu 1 sampai 2 tahun--menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC). Namun pada beberapa kasus, infeksi ini bisa bertahan dalam tubuh, yang akan membuat perubahan pada sel yang kemudian berkembang menjadi kanker.

Seperti dikutip dari Men's Health, Senin (23/01/2017) vaksin seperti Gardasil dan Cervarix efektif untuk mengurangi risiko infeksi. Namun sayangnya, kebanyakan pria tidak melakukannya.

Menurut studi, hanya 11 persen dari para pria yang layak yang menerima vaksin ini. Dan hanya 6 persen dari populasi pria dewasa yang melengkapi tahapan vaksi HPV tersebut.

Saat ini CDC merekomendasikan, para pria muda menerima vaksin tersebut sampai berusia 21 tahun. Para pria yang aktif secara seksual harus menerima vaksin sampai berusia 26 tahun.

Seks aman masih menjadi kunci utamanya. Sementara kondom tidak bisa benar-benar melindungi Anda dari berpindahnya virus ini, penggunaan kondom yang konsisten telah dihubungkan dengan mengecilnya risiko penularan virus  HPV.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya