Terancam Suspensi, Ronaldo Tetap Dimainkan

Meski terancam absen di babak knock-out, Cristiano Ronaldo tetap bakal diturunkan Portugal di laga penentuan penyisihan Grup G melawan Brasil di Moses Mabhida Stadium, Durban, Jumat (25/6) sore.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jun 2010, 13:20 WIB
Penyerang andalan Portugal, Cristiano Ronaldo berlatih di sesi terakhir di Magaliesburg, sebelum membuka Grup G melawan Pantai Gading dalam perhelatan akbar PD 2010 di Port Elizabeth. AFP PHOTO/FRANCISCO LEONG
Liputan6.com, Durban: Pelatih Portugal Carlos Queiroz bersikukuh dirinya tidak akan membangkucadangkan pemain bintangnya sekaligus kapten tim Cristiano Ronaldo dalam laga krusial penyisihan Grup G PD 2010 kontra Brasil yang akan berlangsung di  Moses Mabhida Stadium, Durban, Jumat (25/6) sore waktu setempat. Padahal, andaikata nanti Ronaldo kembali mendapat kartu kuning dan Seleccao das Quinas lolos, maka dapat dipastikan bintang Real Madrid tersebut bakal absen di laga babak perdelapan final.

“Saya tidak memikirkan kemungkinan akan adanya larangan bermain akibat akumulasi dengan menurunkan Cristiano (Ronaldo) di pertandingan nanti malam. Saua hanya mempertimbangkan aspek-aspek teknis dari tim saya dan tim Brasil yang akan menjadi lawan kami,” tegas Queiroz. “Prioritas Portugal adalah untuk lolos—ini merupakan hal utama. Kami bermain untuk menang, tetapi setidaknya kami berharap mendapat satu poin,” imbuhnya.

Queiroz juga mengkritik kartu kuning yang diterima Ronaldo dari wasit asal Uruguay, Jorge Larrionda, di laga perdana grup melawan Pantai Gading yang berakhir imbang 0-0 di Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizzbeth, 15 Juni lalu. Mantan asisten manajer MU itu menilai kesalahan-kesalahan pengadil di lapangan akan merusak kualitas pertandingan-pertandingan Piala Dunia.

“Mengenai kartu kuning Ronaldo—apa yang bisa saya katakan? Dia dilanggar dan diberi kartu kuning,” jelas Quieroz. “Wasit-wasit di Piala Dunia kudu lebih efektif. Harus ada kondisi-kondisi khusus dimana kesalahan-kesalahan para pemain dapat dibenarkan—ini dapat memastikan para pemain menampilkan permainan terbaik mereka,” tandas Queiroz.

Pelatih berusia 57 tahun ini juga menyoroti kelemahan Brasil dengan absennya playmaker andalan mereka, Kaka, yang diusir wasit ketika Tim Samba mempecundangi Pantai Gading 3-1 Minggu kemarin. “Kaka adalah bagian dari trisula emas Brasil bersama  Robinho dan Luis Fabiano. Ini merupakan pukulan berat bagi Tim Samba. Yang penting bagi mereka adalah apakah sang pengganti dapat mengambil alih peran Kaka," lanjutnya lagi. (CHR/Times)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya