Anies Keluhkan Rendahnya Minat Baca Anak-Anak Jakarta

Menurut dia, bukan hanya minat baca yang harus ditingkatkan, tetapi juga daya bacanya.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 12 Jan 2017, 08:54 WIB
Cagub DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melakukan tatap muka dan tanya jawab dengan pemuda di GOR Jakarta Timur, Rabu (4/1). Anies Sandi memaparkan rencana pembangunan beberapa sarana olahraga. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk meningkatkan minat dan daya baca anak di kampung-kampung yang ada di Jakarta, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan membangun rumah-rumah baca jika nanti terpilih menjadi gubernur.

Hal tersebut diungkapkan Anies saat merespons pertanyaan dari seorang warga bernama Aristia (27) dalam acara "Rabu Bersama Anies-Sandiaga" di GOR Sunter, Kelurahan Sunter Jaya, Tanjungpriok, Jakarta Utara.

"Tingkat minat baca warga Jakarta rendah daripada negara lain. Apakah ada rencana untuk meningkatkan minat baca di Jakarta? Soalnya kalau pendidikan tanpa membaca, nggak mungkin," tanya Aristia kepada Anies, Rabu 11 Desember 2017.

Anies pun mengakui minat baca anak-anak di Jakarta masih tergolong rendah. Bahkan, menurut dia bukan hanya minat baca yang harus ditingkatkan, tetapi juga daya bacanya.

"Kalau hanya niat, baca WhatsApp, Facebook, sosial media juga bisa. Malah lebih banyak baca itu. Jadi bukan hanya niat baca yang ditingkatkan, tapi juga daya baca," ujar Anies.

Untuk mewujudkannya, dia berencana untuk membangun rumah belajar atau rumah baca. "Sifatnya ruang belajar, di mana mereka bisa baca buku bersama warga," kata Anies.

Dia menjelaskan, rumah baca tersebut akan ditempatkan di kampung-kampung atau di wilayah rukun warga di Jakarta dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

Nantinya, koleksi buku di tiap rumah baca akan diperoleh melalui kerja sama dengan penerbit, komunitas maupun pihak-pihak yang ingin menyumbang.

Buku-buku tersebut juga akan digilir secara berkala di setiap wilayah di Jakarta. Tujuannya, agar buku-buku yang tersedia di satu rumah baca, bisa dapat dibaca secara bergantian oleh anak-anak di rumah baca yang ada di wilayah lain.

"Koleksinya akan berganti terus. Artinya, setelah tiga bulan, separuh buku dipindahkan ke tempat yang lain. Ini akan berputar sehingga koleksinya luas untuk semua," jelas Anies.

Tak hanya itu, Anies juga berencana merancang jam belajar dan jam mengaji bagi anak-anak. Untuk jam mengaji akan dijadwalkan selepas salat maghrib dan isya, sementara jam belajar akan dijadwalkan pada pukul 7-8 malam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya