Korban Penipuan Sutradara "Cowboys in Paradise" Bertambah

Seorang warga di Ubud, Bali, mengaku diperdaya oleh Amit Virmani. Wawancara yang pernah diberikannya dua tahun lalu, sama sekali tidak terkait dengan topik kehidupan gigolo di Pantai Kuta.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Apr 2010, 12:29 WIB
Liputan6.com, Kuta: Tiga pemeran gigolo dalam film Cowboys in Paradise telah dijemput aparat Kepolisian Daerah Bali dan mengaku mereka telah ditipu sang sutradara, Amit Virmani. Dan pada hari ini atau Jumat (30/4), pengakuan serupa muncul dari seorang warga Ubud bernama Ketut Suardana [baca: Pemeran "Cowboys in Paradise" Diperiksa].

Ketut merupakan pemilik hotel dan restauran terkemuka di kawasan wisata Ubud, Gianyar, Bali. Dalam film tersebut, Ketut dan istrinya, Janet de Neefe yang merupakan warga Australia, dijadikan salah satu narasumber oleh sutradara Amit Virmani.

Menurut Ketut, dua tahun lalu, Amit Virmani memang datang ke hotel sekaligus kediamannya di Jalan Bisma Ubud. Saat itu Amit datang bersama temannya yang juga seorang warga India.

Amit Virmani kemudian mewawancarai Ketut dan istrinya dengan topik penyakit HIV/AIDS, bukan topik tentang gigolo Bali.Setelah kontroversi film tersebut muncul, Ketut mengaku terkejut karena dirinya disangkutpautkan dengan film bertema gigolo. Padahal, Ketut mengaku tidak begitu mengerti kehidupan gigolo di Bali khususnya di Pantai Kuta.

Selain itu, Ketut menduga Amit Virmani mengambil ide orang lain, saat membuat film Cowboys in Paradise. Karena pada 2007, seorang penulis bernama Mark Ulyseas, pernah menulis artikel berjudul Kuta Cowboys di sebuah majalah lokal di Bali.

Kini, Ketut siap jika dipanggil ke Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan. Ketut mengaku hanya menjadi korban manipulasi atau penipuan sang sutradara.(IDS/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya