Ibrahimovic Gagal Kalahkan Messi, Mourinho Keluhkan Hal Ini

Ibrahimovic menjadi pemain yang selalu membawa klubnya memenangkan gelar liga.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 01 Jan 2017, 20:30 WIB
Striker Manchester United (MU) Zlatan Ibrahimovic melancarkan protes karena golnya dianulir wasit Lee Mason pada laga melawan Middlesbrough di Old Trafford, Manchester, Sabtu (31/12/2016). (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Zlatan Ibrahimovic gagal menambah pundi-pundi golnya saat Manchester United (MU) melawan Middlesbrough di Old Trafford, Sabtu (31/12/2016) malam WIB. Akibatnya, ia pun gagal menjadi pencetak gol terbanyak Eropa sepanjang 2016.

Sebelumnya, Ibrahimovic berpeluang mengalahkan bintang Barcelona Lionel Messi untuk meraih penghargaan tersebut. Pasalnya, Ibrahimovic hanya terpaut satu gol dari Messi yang sudah mengoleksi 51 gol sepanjang 2016 di level klub.

Sejatinya, Ibrahimovic sempat membuat gawang Middlesbrough kawalan Victor Valdes bergetar di menit ke-38. Kala itu, Ibrahimovic sukses memaksimalkan umpan Anthony Martial. Sayang, gol tersebut dianulir karena wasit Lee Mason menilai Ibrahimovic mengangkat kaki terlalu tinggi.

"Sulit karena kami menghormati wasit. Tapi, bagi kami itu sangat mengecewakan (gol Ibrahimovic). Kami mencetak gol indah, gol itu membuat Zlatan dan Messi menjadi dua top scorer 2016 di sepak bola Eropa," kata Manajer MU Jose Mourinho seperti dikutip situs resmi MU.

Secara keseluruhan, Ibrahimovic sudah menyumbang 17 gol sejak berseragam MU, 12 gol di antaranya tercipta di Liga Inggris. Saat masih berkostum Paris Saint-Germain, ia mampu melesakkan 33 gol di semua kompetisi sepanjang 2016.

2 dari 2 halaman

Keputusan Jitu Mourinho

Sayang, gol yang dianulir membuat mantan pemain Timnas Swedia tersebut harus puas duduk di posisi kedua daftar top skorer Eropa 2016. Meski begitu, Mourinho tetap melayangkan pujian, apalagi MU juga menang 2-1 atas Middlesbrough.

"Itu adalah gol yang bisa membuat seorang pemain setingkat dengan Messi. Jadi, itu sangat disayangkan. Tapi, itu juga menjadi ujian besar bagi kami dan para pemain. Faktanya, para pemain saya layak mendapatkan comeback menakjubkan," ucap The Special One.

Terlepas dari hal itu, Mourinho benar-benar mengambil keputusan tepat saat memboyong Ibrahimovic. Awalnya, ia sempat diragukan karena sudah masuk kategori usia senja. Namun, Ibrahimovic mampu membuktikan dirinya bukan pemain yang habis dimakan usia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya