Istri Salah Satu Terduga Teroris Purwakarta Diamankan Densus 88

Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggeledahan rumah kontrakan milik salah seorang terduga teroris yang ditangkap di Purwakarta.

oleh Arya Prakasa diperbarui 26 Des 2016, 02:03 WIB
Penggerebekan terduga teroris di Jatiluhur, Purwakarta

Liputan6.com, Bandung - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror melakukan penggeledahan rumah kontrakan milik salah seorang terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Namun belum ada keterangan lebih jelas mengenai nama terduga teroris yang menempati rumah tersebut.

Menurut warga setempat, rumah yang beralamat di Kampung Suka Mulya, RW 25, Kecamatan Padalarang itu, telah didatangi para anggota Densus 88 dengan bersenjata lengkap sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (25/12/2016). Warga pun terkejut melihat kedatangan belasan anggota Densus 88 yang mendatangi rumah kontrakan yang tidak diketahui nama pemiliknya.

Salah seorang warga pemilik kontrakan, Ade Lauk (50), mengaku tidak mengetahui identitas orang yang menyewa tempat miliknya. Menurutnya, rumah kontrakan tersebut telah disewa dan ditinggali pasangangan suami istri selama tujuh bulan.

"Kalau namanya saya engga tahu, dia enggak pernah ngobrol. Dia juga hanya sebulan sekali bertemu istri saya untuk bayar uang listrik dan kontrakan," ucap Ade di lokasi, Minggu (25/12/2016).

Ade menuturkan, pria yang terduga teroris tersebut selalu membawa es cendol untuk dijual kepada warga sekitar. Dia pun hanya sekali bertatap muka dengan pria tersebut.

"Sepengetahuan saya, dia jarang keliling untuk menjual dagangannya. Gerobaknya saja enggak pernah lihat ada di depan kontrakannya," ujar Ade.

Ia mengaku terkejut dengan penyergapan terduga teroris di rumah kontrakan miliknya. Selama menyewa rumahnya, kata dia, pasangan tersebut belum pernah melapor kepada RT dan RW setempat.

"Kalau dia setor uang kontrakan, si istrinya itu suka berkata, ini titip uang dari bapak yang ngontrak di deket toren. Begitu saja, enggak pernah dia itu nyebutin nama," jelasnya.

Dua hari yang lalu, lanjut Ade, istri terduga teroris sempat memberitahukan akan pindah kontrakan ke tempat lain.

"Kalau tiap ngobrol sama istri, si istrinya pelaku ini suka pakai bahasa sunda dan mukanya selalu ditutup cadar. Soal berapa jumlah orang di dalam rumah, yang saya tahu cuma dua orang saja," ungkap Ade.

Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi masih belum dapat menginformasikan mengenai identitas terduga teroris yang menempati rumah kontrakan tersebut. "Nanti ya, saya masih di lokasi," ucap dia.

Menurut keterangan warga, Tim Densus 88 meninggalkan lokasi kontrakan sekitar jam 19.30 WIB dengan membawa istri terduga teroris.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya