Pengacara Ungkap Peran Politikus Busuk di Balik Kasus Ahok

Peran politikus busuk tersebut hingga menggunakan ayat kitab suci dengan penjelasan atau tambahan arti yang dibuat sendiri.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Des 2016, 11:01 WIB
Basuki Tjahaja Purnama saat tiba untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di kediaman Ketua umum PPP Djan Faridz, di Jakarta, Senin (12/12). Dalam kesempatan itu, Ahok menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus busuk dituding ikut bermain di balik kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama Ahok. Politikus busuk tersebut bahkan sudah bermain sejak awal Ahok terjun ke dunia politik

Hal itu disampaikan salah satu penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Fifi Lety Indra, saat membacakan Nota Keberatan atas dakwaan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) di gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016)

Fifi yang juga adik Ahok ini menguraikan, peran politikus busuk tersebut hingga menggunakan ayat kitab suci dengan penjelasan atau tambahan arti yang dibuat sendiri.

"Selalu ada ayat yang sama digunakan politisi busuk untuk memecah belah rakyat dengan tujuan memuluskan jalan untuk meraih puncak kekuasaan oleh politisi busuk yang kerasukan roh kolonialisme," ujar Fifi.

Ayat tersebut, Fifi menambahkan, sengaja disebarkan politikus busuk karena tidak sanggub bersaing dengan Ahok. Terutama terkait visi misi, program dan integritas yang ada dalam diri Ahok.

"Politisi busuk itu berlindung di balik ayat-ayat suci itu agar rakyat dengan konsep seiman dapat memilihnya," tandas Fifi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya