Ini Cerita Penjaga Rumah Kos Terkait Terduga Teroris Bekasi

Tersangka awalnya datang didampingi pria yang mengaku sebagai suami. Namun tidak ikut menginap dan langsung pulang usai mengantarkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Des 2016, 07:40 WIB

Liputan6.com, Bekasi - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek sebuah rumah kos-kosan di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sore kemarin. Di tempat itulah perempuan bernama Dian Yulia (27) sebelumnya diketahui indekos.

Dari keterangan penjaga kosan bernama Nasri (58), tersangka memiliki perilaku normal seperti penghuni baru pada umumnya.

"Tersangka baru tinggal di sini tiga hari. Tidak mencurigakan, biasa saja, berinteraksi juga. Belum banyak bergaul dan main dengan orang lain," kata Nasri di lokasi, Sabtu (10/12/2016) malam.

Diceritakan, saat tersangka menginap di kosan tidak ada aktivitas yang terlihat. Dia pun bersikap tak ubahnya seperti penghuni lain pada umumnya.

"Datang sore langsung nginep. Sistemnya (bayar) per bulan. Perbulan Rp 750 ribu," jelas Nasri.

Dituturkan lagi, tersangka awalnya datang didampingi sang suami. Namun tidak ikut menginap dan langsung pamit pulang usai mengantarkan.

"Pertama (tersangka) datang bersama suaminya, tapi suami balik ke Jawa. Suaminya itu berkulit hitam, kekar, jenggotan. Pas ketemu saya pakai baju kaos," tutup Nasri.

Dari penelusuran Densus 88 Antiteror, Dian rupanya disiapkan sebagai 'pengantin' saat mereka akan meledakkan bom berkekuatan dahsyat itu di jantung Ibu Kota pada Minggu pagi ini.

"Bom aktif yang terdapat di lokasi TKP merupakan bom yang akan diledakkan oleh seorang pengantin perempuan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Bekasi, Sabtu malam.

Dian Yulia adalah perempuan kelahiran 4 Juli 1989 di Cirebon, Jawa Barat. Perempuan berusia 27 tahun itu telah mengirimkan paket berisi surat wasiat kepada orangtuanya di Cirebon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya