Beli Rp 9,4 Juta, Ternyata Kucing Kampung Digunduli bak Sphynx

Seorang perempuan ditipu ketika membeli kucing jenis sphynx secara online dengan harga Rp 9,4 juta.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 30 Nov 2016, 16:00 WIB

Liputan6.com, Kanada - Para pecinta kucing memang royal mengeluarkan uang demi perawatan, makanan dan vitamin untuk binatang peliharaannya. Bahkan, beberapa dari mereka rela mengeluarkan kocek besar demi memiliki kucing dengan ras unik lho.

Biasanya kucing dengan ras tertentu akan dibanderol dengan harga selangit. Maka tak heran jika banyak pedagang melakukan berbagai cara licik untuk memiliki keuntungan lebih dalam menjual binatang peliharaan.

Nahasnya, korban penipuan pedagang kucing nakal baru-baru dialami seorang perempuan dari Alberta, Kanada.

Dilansir Metro, Rabu (30/11/2016), awalnya JoAnna Dyck memutuskan untuk membeli kucing jenis sphynx secara online. Setelah mendapatkan kucing yang diinginkannya, dia pun segera mentransfer uang senilai Rp 9,4 juta kepada sang penjual. Anehnya, penjual menolak ketika JoAnna berniat untuk menjemput kucing yang dibelinya.

"Dia seperti anak kucing yang usianya tidak lebih dari delapan minngu. Dia telanjang dan benar-benar tak berbulu," kata JoAnna.

Setelah kucing itu sampai ke rumahnya, kucing itu benar-benar terlihat seperti kucing sphynx. Kemudian JoAnna segera memberi nama Vlad.

Kucing sphynx

Selama tinggal di rumah JoAnna, kucing itu terlihat tidak bisa bergaul dengan kucing lainnya, sehingga dia memutuskan untuk menemukan pemilik baru untuk Vlad di Facebook.

Tak lama kemudian, Vlad dibeli oleh Shaniya Yung, yang mendapati kucing itu dipenuhi luka kecil di tubuhnya dan luka besar di ekornya. Karena banyak luka, kucing itu akhirnya gagal pindah ke pemiliknya yang baru.

Vlad memang berbeda dengan kucing pada umumnya, karena dia hanya suka duduk di lantai dengan ekor terselip di bawahnya sambil gementar. Dia juga tidak suka disentuh atau dipeluk, tak seperti kucing sphynx biasanya, karena mereka biasanya ingin tetap merasa hangat.

JoAnna kemudian membawa Vlad ke dokter hewan untuk melihat apa yang salah dengan kondisi kucingnya.

"Dokter hewan mengatakan jika kucing itu memiliki luka di kulitnya. Itu kemungkinan besar disebabkan karena alat cukur atau krim perontok bulu," lanjut JoAnna.

Luka di ekornya pun menjadi sangat infeksi sehingga dokter hewan meminta untuk mengamputasinya.

Setelah menjalani perawatan, Vlad pun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Bulu pada telinga dan kakinya pun mulai tumbuh.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya