Transfer Neymar Seret Presiden Barca ke Pengadilan

Barcelona diduga melakukan penggelapan pajak dan kecurangan saat mentransfer Neymar dari Santos.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 08 Nov 2016, 15:30 WIB
Neymar (EPA/Juan Carlos Hidalgo)

Liputan6.com, Barcelona - Kasus transfer Neymar dari Santos ke Barcelona terus bergulir. Hakim Pengadilan Tinggi Spanyol, Jose de La Mata mengungkapkan eks Presiden Barcelona, Sandro Rosell dan Presiden Barcelona saat ini, Josep Maria Bartomeu bisa saja dihukum.

"Jika tujuannya untuk memanipulasi nilai kontrak pemain. Maka masuk akal untuk menilai dua figur itu bertanggungjawab dan sadar akan ilegalitas proses tersebut," ujar De La Mata seperti dilansir Marca.

Barcelona diduga melakukan penggelapan pajak dan kecurangan saat mentransfer Neymar dari Santos. Barca mengklaim transfer Neymar memakan biaya 57,1 juta euro atau Rp825 miliar.

Namun penyelidikan menemukan harga transfer Neymar sesungguhnya mencapai 88,2 juta euro atau Rp1,2 triliun. Penyelidikan juga menemukan kalau Barcelona menyetor dana 40 juta euro pada orangtua Neymar agar memuluskan jalan putranya tersebut ke Barcelona.

Sandor Rosell (AFP)

"Keduanya (Rosell dan Bartomeu) tahu konsekuensinya ketika mereka menandatangani kontrak ini," ujar De La Mata.

Sempat Ditutup

Kasus Neymar ini sebetulnya sempat ditutup. Namun pada September lalu, pengadilan memutuskan membuka kembali kasus transfer ini.

Pihak Barcelona juga sebelumnya telah membantah kabar kecurangan tersebut. "Barcelona selalu menegaskan tidak bersalah dalam kasus ini," tulis pernyataan klub lewat situs resmi.

Josep Bartomeu (Reuters/Juan Medina)

Juru Bicara Klub, Josep Vives juga mengatakan kalau pihak Barcelona terkejut dengan tindakan pengadilan. Namun ia mengaku keterkejutan itu semakin hilang dari waktu ke waktu.

"Kami terkejut tapi efek kejut itu terus turun. Dalam kasus ini, tidak ada kecurangan ataupun korupsi. Hanya masalah mentransfer pemain," ujar Vives.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya