Pelindo III Kembangkan Terminal Mini LNG Rp 1,2 Triliun di Bali

Investasi untuk membangun terminal mini LNG di Bali mulai dari peralatan, termasuk alat angkut dan storage mencapai Rp 1,2 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Nov 2016, 17:55 WIB
Investasi untuk membangun terminal mini LNG di Bali mulai dari peralatan, termasuk alat angkut dan storage mencapai Rp 1,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pelindo Energi Logistik (PEL) mengembangkan mini LNG terminal yang pertama di Asia Tenggara, di Pelabuhan Benoa, Bali.

Terminal penerimaan LNG ini berada pada lahan dan dermaga milik PT Pelindo III. Investasi untuk membangun terminal ini mulai dari peralatan, termasuk alat angkut dan storage mencapai Rp 1,2  triliun.

"Sebenarnya bisnis yang kami jalankan adalah bongkar muat dan storage LNG. Kami mendapatkan kontrak dari PLN untuk angkutan LNG dari Bontang ke Benoa untuk disalurkan ke PLTDG Pesanggaran" ungkap Dirut PT PEL, Gembong Primadjaja, Kamis (3/11/2016).

Sejak dioperasikan pada April 2016 ini, terminal yang berkapasitas 50 MMSCFD ini mampu mendukung kebutuhan pembangkit listrik hingga 250 MW.
Keberadaan terminal ini saat ini menjadi salah satu solusi untuk percepatan pemenuhan pasokan energi primer bagi pembangkit listrik tenaga gas.

Presiden Joko Widodo, dalam kunjungannya bersama menteri BUMN dan Direksi PLN medio Juni 2016 yang lalu mengapresiasi kinerja terminal ini yang telah mampu memasok gas untuk PLTDG Pesanggaran Bali 200MW.

Dengan adanya pasokan gas ini, maka pemerintah dapat menghemat subsidi BBM hingga Rp 1,2 triliun dalam 1 tahun.

Terminal penerimaan LNG semacam ini dinilai sangat sesuai untuk kebutuhan Indonesia saat ini, mengingat faktor sebagai berikut :

1. Sangat sesuai bagi negara kepulauan yang banyak memiliki pulau seperti Indonesia, karena dapat dibangun secara cepat dengan tingkat keekonomian dan teknologi yang sebanding

2. Teknologi dan pengoperasian telah dapat dikuasai oleh anak bangsa

3. Mini LNG terminal ini dapat mendatangkan manfaat/keuntungan yang sangat besar bagi negara melalui dampak efisiensi yang ditimbulkan, sehingga dapat mendorong program pengentasan kemiskinan dan peningkatan fasilitas di daerah pesisir yang belum dapat teraliri listrik, terutama daerah timur Indonesia termasuk pulau-pulau terdepan NKRI

4. Proses penyimpanan LNG pada terminal dapat dimanfaatkan pula sebagai cold storage bagi nelayan, ataupun penyimpanan vaksin untuk keperluan layanan medis di pelosok kepulauan Indonesia

5. Dapat mengurangi ketergantungan industri dan transportasi laut dari konsumsi BBM yang semakin hari semakin langka dan mahal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya