Tabung Gas Diduga Sebab Ledakan PHD Bekasi Belum Dapat Dievakuasi

Setelah evakuasi tabung, Tim Puslabfor dan Gegana akan langsung menyisir lokasi ledakan mencari sampel petunjuk lain.

oleh Fernando Purba diperbarui 24 Okt 2016, 11:19 WIB
Alat berat membongkar reruntuhan bangunan PHD untuk mempermudah petugas Kepolisian melakukan proses olah TKP, Kota Bekasi, Minggu (23/10). Polisi akan melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab ledakan tersebut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Bekasi - Puing-puing restoran cepat saji Pizza Hut Delivery (PHD) di Jalan Hankam, RT 04/05, Kelurahan Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi, mulai dirapihkan alat berat. Puing bangunan yang telah rata dengan tanah itu disingkirkan untuk mempercepat proses identifikasi kepolisian.

Pantuan Liputan6.com di lokasi, Senin (24/10/2016), tabung gas ukuran 50 kilogram yang diduga menjadi penyebab meledaknya gedung restoran PHD belum dapat di evakuasi. Terlihat sedikitnya ada 4 buah gas berwarna merah yang masih terhimpit sisa-sisa puing reruntuhan. Dua tabung di antaranya itu, diketahui masih berisi gas.

Barang bukti dan sejumlah sampel petunjuk itu belum dapat diamankan, lantaran masih menunggu kehadiran tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Sedangkan regu Jihandak dari Gegana Polda Metro Jaya sudah terlihat berjaga di lokasi.

Para warga belum diperkenankan mendekat. Sterilisasi area ditujukan untuk kepentingan pemeriksaan dan mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, sebab aroma gas dari tabung yang bocor masih tercium menyengat. Bahkan, tercium hingga 10 meter dari lokasi ledakan.

Menurut Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi, evakuasi tabung gas dilakukan dengan cara mengikat tabung dan menariknya dengan ekskavator. Setelah evakuasi tabung, Tim Puslabfor dan Gegana akan langsung menyisir lokasi ledakan mencari sampel petunjuk lain. Setelah itu, barang bukti itu akan dibawa untuk dilakukan penelitian di laboratorium Mabes Polri.

"Kami masih menunggu tenaga ahli teknisi gas dan Puslabfor. Setelah itu, kita akan tau penyebabnya, apakah ada kelalaian atau ada unsur lain," kata Sukadi di lokasi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya