Mengintip Hotel Termurah di Dunia, Sewa Semalam Hanya Rp 4.000

Harga sewa terendah kamar hotel ini dipatok sebesar 31 taka atau sekitar Rp 4.000 per malam.

oleh Vina A Muliana diperbarui 17 Okt 2016, 19:41 WIB
Mengintip Hotel Paling Murah di Dunia

Liputan6.com, Dhaka - Keberadaan sebuah hotel sering dicari terutama ketika seseorang sedang bepergian jauh dari rumah. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal sementara, fasilitas yang ada di hotel pun dapat digunakan pengunjung untuk bersantai dan menikmati waktu yang mereka punya.

Namun apa jadinya apabila hotel tersebut dibangun di atas sebuah kapal dengan fasilitas amat sederhana? Sebuah hotel di Bangladesh dicap sebagai hotel paling murah di dunia. Bagaimana tidak,  harga sewa terendah kamar hotel ini dipatok sebesar 31 taka per malam atau setara dengan Rp 4.167 (kurs 1 taka: Rp 166).

Dilansir dari laman telegraph.co.uk, Senin (17/10/2016), hotel ini dibangun di atas lima buah kapal. Diberi nama Faridpur Hotel, lokasi hotel terletak di tepi Sungai Buringaga di kota Dhaka, Bangladesh.

Dengan tarif yang sangat murah, tak heran apabila tamu yang menginap pun hanya dilayani dengan fasilitas yang sangat sederhana. Setiap tamu hanya difasilitasi tempat tidur, air gratis dan toilet selama mereka tinggal. Mereka juga diberikan loker kecil untuk menyimpan barang-barang bawaan mereka.

Foto dok. Liputan6.com

Tidak ada TV atau barang mewah lainnya seperti dalam hotel umumnya. Makanan pun tidak disediakan oleh pemilik hotel. Untuk kamar dengan harga paling murah, para tamu harus rela tidur satu kasur bersama tamu yang lain.

Foto dok. Liputan6.com

 

Foto dok. Liputan6.com

Namun, pihak hotel juga menyediakan 48 kabin pribadi bagi mereka yang rela membayar lebih mahal. Harga untuk kabin pribadi dibanderol 1,25 pound sterling atau setara dengan Rp 19.700.

Pemilik Faridpur Hotel Muhammad Mustafa Miyan mengatakan, walaupun hotel yang ia miliki sangat sederhana, hotel ini justru populer dikalangan pendatang. Ia mengaku orang yang menginap di hotelnya bisa tinggal lebih dari satu bulan.

"Kami memiliki sekitar 40 tamu saat ini. Sebagian dari mereka tinggal hampir tiga bulan di tempat ini," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa kebanyakan tamu yang menginap di hotelnya merupakan pekerja dari kota kecil. Rendahnya tarif yang dipatok hotel ini bisa membuat mereka bisa mudah bekerja dengan mudah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya