Top 3: Tim Arkeolog Akan Sisir Jejak Manusia Purba di Gunungkidul

Simak Top 3 Regional edisi Sabtu malam, 10 September 2016.

oleh Aceng MukaramEka HakimHarun Mahbub diperbarui 10 Sep 2016, 21:37 WIB
Gunungkidul memiliki keunikan dan daya pikat di sejumlah landmark dan destinasi yang menawan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Arkeologi Yogyakarta berharap akan menemukan sejumlah peninggalan budaya manusia purba di Sungai Oya dan perbukitan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk itu, mereka akan menyusuri dua lokasi tersebut pada minggu ketiga September 2016.

Selain itu, komplotan penipu yang mengaku asal Brunei Darussalam menguras uang warga Pontianak, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Sabtu (10/9/2016) malam.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

1. Menyusuri Jejak Manusia Purba di Gunungkidul

Wisata Njlamprong Gunungkidul

Balai Arkeologi Yogyakarta akan menyusuri Sungai Oya dan perbukitan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada minggu ketiga September 2016.

"Survei tinggalan-tinggalan budaya manusia purba yang pernah ditemukan di sana, diharapkan nantinya bisa ditemukan suatu situs baru," kata kata Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta Indah Asikin Nurani, Jumat, 9 September 2016, dilansir Antara.

Menurut dia, dari hasil penelitian terdahulu, memang sudah ada titik-titik yang jelas keberadaan artefak tinggalan budaya manusia purba. Namun, antara gua dengan Sungai Oya masing ada yang belum tersambungkan.

"Di antara sungai dan gua itu bolong-bolongnya di mana masih belum tahu. Setidaknya nanti bisa menemukan situs yang baru," kata dia.

Selengkapnya...

2. Siswi SMA Asal Kota Kelelawar yang Hilang Dibawa Pria Paruh Baya

Ilustrasi Liputan Khusus Penculikan Anak

Teka-teki hilangnya seorang siswi SMA di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, sejak Sabtu, 3 September 2016 usai berangkat ke sekolah kini mulai terkuak. Hal itu diketahui dari isi pesan singkat yang dikirim Mawar, sebut saja demikian, ke telepon seluler ibunya.

Dalam pesan singkatnya, siswi salah satu SMA di Soppeng yang berjuluk Kota Kelelawar itu meminta maaf karena pergi tidak memberitahu sang ibu. Mawar juga mengabarkan dirinya saat ini berada di Kalimantan.

Tak hanya itu, pesan singkat berikutnya kembali dikirim Mawar ke handphone ibunya pada hari yang sama.

"Minta maafkan mama sebelumnya pergika tidak bilang-bilang. Bukannya tidak kusayangki tapi tidak mauka jadi beban setiap hari. Kerja setiap hari karena saya. Pergika mama cari uang ikutka sama orang kerja banyakka pergi, selaluki kuingat mama, jaga adikku karena tidak ada bisa ku kerja di situ, kasihanka liatki pulang malam kalau sukseska kembali ka itu."

(Minta maaf ke ibu, karena pergi tidak memberitahu. Bukannya tidak sayang, tapi tidak mau menjadi beban setiap hari. Kerja setiap hari karena saya. Saya pergi cari uang, ikut sama orang yang juga bekerja. Selalu kuingat ibu, jaga adikku, karena saya tidak bisa mencari kerja di situ. Kasihan lihat ibu pulang malam. Kalau sukses saya kembali ke rumah)

Kapolsek Lalabata, AKP Haeruddin mengatakan pesan singkat yang dikirim Mawar ke handphone ibunya merupakan salah satu informasi berharga untuk melacak keberadaan Mawar saat ini dan telah diamankan untuk dilakukan pelacakan.

Selengkapnya...

3. Mengaku Utusan Sultan Brunei, Penipu Kuras Uang Warga Pontianak

Ilustrasi Pembobolan ATM 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Empat warga Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja di Jakarta terkecoh oleh ocehan penipu yang mengaku teperdaya oleh taksi yang ditumpanginya. Peristiwa ini berawal dari adanya seseorang yang mengaku dari Brunei ingin membantu Masjid Istiqlal dari Kerajaan Brunei Darussalam.

Seperti dituturkan Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Polisi Suhadi SW, para pelaku ini berlagak seolah-olah tertipu oleh pengemudi taksi.

"Di mana katanya ia dari Holten Sultan tujuan Masjid Istiqlal. Namun dalam perjalanan ia diturunkan di Atrium Senen. Pelaku berkeluh kesah katanya ia membawa bantuan dari Sultan Brunei sebanyak Rp 9 miliar," ucap Suhadi di Kota Pontianak, Kamis, 8 September 2016.

Suhadi menuturkan, ia minta kepada korban yang tidak mau disebutkan identitasnya itu mengantar ke Masjid Istiqlal. Karena kegiatannya padat, si korban ini tidak mau mengantar. Namun tiba-tiba datang seseorang yang mengaku bernama Irwansyah ikut nimbrung sambil menyalami korban.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya