Hati-hati, Konsumsi Hiu Tingkatkan Risiko Alzheimer

Hiu seringkali dikonsumsi secara luas khususnya di Asia. Namun daging hiu mungkin tidak begitu baik untuk kesehatan tubuh.

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 06 Sep 2016, 12:00 WIB
5 Mitos Mengenai Hiu yang Ternyata Hoax (sharkopedia.discovery.com)

Liputan6.com, Jakarta Hiu seringkali dikonsumsi secara luas, khususnya di Asia. Namun daging hiu mungkin tidak begitu baik untuk kesehatan tubuh, karena terkait dengan penyakit Alzheimer.

Para peneliti baru-baru ini menemukan konsentrasi tinggi racun yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer jika mengonsumsi bagian sirip dan otot hiu.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa manusia yang mengonsumsi bagian tubuh ikan hiu mungkin berada pada risiko untuk mengembangkan penyakit saraf,” kata penulis senior studi, seorang profesor neurologi di University of Miami di Amerika Serikat, Deborah Mash.

Mereka meneliti sampel jaringan dari sirip dan otot yang dikumpulkan dari sepuluh spesies hiu, yang ditemukan di Atlantik dan Samudra pasifik. Hasilnya, mereka menemukan konsentrasi dua racun, yaitu merkuri dan beta-N-metilamino-L-alanin (BMAA).

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Toxins, para peneliti melaporkan bahwa konsentrasi dua racun yang berada di sirip dan otot hiu, dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. Dan jika merkuri dan BMAA dikonsumsi secara bersamaan akan memberikan racun yang bersinergi.

“Karena hiu adalah predator yang berada di rantai makanan paling tinggi, jaringan mereka cenderung menumpuk dan mengonsentrasi racun. Hal ini bukan saja memberikan ancaman kesehatan bagi hiu itu sendiri, tapi juga dapat menempatkan manusia yang mengonsumsi memiliki risiko kesehatan,” ujar pemimpin penelitian, Neil Hammerschlag, dari University of Miami Rosenstiel School of Marine and Atmospheric Science.

Namun hingga kini, produk hiu termasuk sirip, dan dagingnya banyak dikonsumsi di Asia, baik sebagai makanan maupun sebagai sumber obat tradisional Cina. Bahkan, tulang rawan hiu dibuat sebagai suplemen makanan.

“Masyarakat harus menyadari dan mempertimbangkan mengonsumsi daging ikan hiu demi kesehatan. Hal lainnya memberikan dampak positif dalam mencegah hiu dari kepunahan. Saat ini permintaan untuk sup sirp ikan hiu, daging serta produk tulang rawan masih tinggi," kata Hammerschlag.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya