Bomber Gereja Medan Terinspirasi Aksi Teror Bom di Internet

Tim penyidik menemukan coretan tangan bertuliskan huruf Arab, kabel, kepala korek api dan buku tentang robotik saat menggeledah rumah pelaku

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Agu 2016, 01:35 WIB
Keluarga bomber Gereja Katolik Santo Yosep Medan sudah 20 tahun tinggal di Gang Sehati, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Medan - Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan dugaan sementara, pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep melakukan aksinya karena terinspirasi video serangan bom bunuh diri yang tersebar di internet.

"Tersangka nekat melakukan aksinya karena terinspirasi dari video-video di internet. Namun, kita masih melakukan penyidikan," kata Mardiaz di Mapolreata Medan, Minggu, 28 Agustus 2016 malam.

Selain itu, saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku berinisial IAH itu,  tim penyidik menemukan coretan-coretan tangan yang bertuliskan huruf Arab, kabel, kepala korek api dan buku-buku seperti buku tentang robotik.

"Motifnya belum dapat dipastikan, tim penyidik masih terus melakukan penyelidikan," ucap Mardiaz.

IAH melakukan serangan teror bom di gereja yang terletak di Jalan Dr Mansyur, pada Minggu, 28 Agustus 2016. Remaja berusia 18 tahun tersebut mencoba melakukan upaya teror bom di dalam gereja.

Saat melakukan aksinya, bom yang diledakkan IAH tidak besar hingga menimbulkan kepanikan bagi jemaat gereja yang sedang beribadah. IAH juga sempat mencoba menyerang Pastor dengan sebuah pisau yang kemudian diamankan oleh jemaat.

"Saat ini tim analisis labfor masih melalukan penyidikan terhadap tas ransel yang dibawa pelaku. Kita belum bisa menyatakan apa saja isinya," ucap Kapolresta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya