Perpisahan Paskibraka, Main Paintball Sampai Arung Jeram

Sebelum pulang ke daerahnya masing-masing ke-68 anggota Paskibraka ini diajak menelusuri sungai berarung jeram di Kalibaru kawasan Bogor.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Agu 2016, 09:50 WIB
Perpisahan Paskibraka, Main Paintball Sampai Arung Jeram (Foto: Aditya Eka P)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh anggota Paskibraka 2016 akan meninggalkan asrama PP-PON Menpora pada Kamis (25/8/2016). Setelah menjalankan pendidikan, latihan, dan penugasan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada perayaan HUT RI 71, putra dan putra dari 34 provinsi ini akan kembali ke daerah masing-masing untuk kembali bersekolah.

Acara penutupan Diklat Paskibraka 2016 yang dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Pemimpin Redaksi SCTV, Indosiar dan Liputan6.com Mohammad Teguh, Ketua Panitia Bastaman Harahap, Kepala Staf Garnisun Tetap 1 Jakarta Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan, Plt Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Drs H Sakhyan Asmara MSP dan Paskibraka dari Provinsi DKI Jakarta.

Seusai acara itu, ke-68 anggota Paskibraka ini diajak menelusuri sungai berarung jeram di Kalibaru kawasan Bogor. Pagi hari setelah olahraga pagi, mereka juga diajak bermain paintball tidak jauh dari asrama mereka.

Foto dok. Liputan6.com


Paskibraka putri dari Sumatera Utara Fitri Faujiah mengaku senang dan puas dapat melepas penat bersama teman-teman dengan bermain arung jeram. Siswi SMA Negeri 2 Rantau Selatan ini belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. "Enak dan seru. Di Medan nggak pernah main dan baru kali ini. Mau lagi main kayak begitu," kata Fitri.

Andrea Nuzulia, siswi SMA Negeri 1 Pangkal Pinang yang merupakan Paskibraka putri dari Bangka Belitung juga baru pertama kali main arung jeram. Meski begitu ia mengaku tidak takut sama sekali melakukan olahraga ekstrem di air dan ombak yang cukup deras.  "Tadi hampir jatuh tapi nggak jatuh. Mau main lagi tapi sama teman-teman," kata Andrea menambahkan.

Foto dok. Liputan6.com


Tidak terlihat raut lelah di wajah mereka. Ya, karena mereka sadar, ini untuk terakhir kalinya mereka bermain bersama teman-teman Paskibraka dari provinsi yang berbeda-beda. Sebab, satu per satu akan meninggalkan asrama Desa Bahagia sejak pukul 03.00 pagi.

Setiba  di asrama PP-PON Menpora, sebagian dari mereka memilih mengelilingi Cibubur Junction guna membeli sesuatu untuk orangtua, adik, dan teman-teman di kampung halaman. Seperti Rayhan Aditya dari Aceh yang terlihat membeli pakaian untuk adik-adiknya. Chandra Gunawan dari Sulawesi Barat memilih berbelanja pakaian untuk sang ibu, dan anggota Paskibraka lain yang berbelanja sesuai kebutuhan masing-masing.

Beragam kegiatan jelang perpisahan dilakukan anggota Paskibraka yang lain. Ridho Ardiansyah dari Lampung mengumpulkan tanda tangan di kaos latihan sehari-hari, Cut Aura (Aceh) dan Krisan Valerie Sangari (Sulawesi Utara) duduk berdua seakan enggan berpisah, dan beberapa teman yang lain menunggu keberangkatan ke bandar udara pada pukul 02.00 pagi.

Foto dok. Liputan6.com


"Aku sama Krisan itu sudah kayak belahan jiwa. Krisan sudah kayak saudara sendiri buat aku," kat Cut Aura.

M. Elzi Febriantino (Riau) dan Almira Bellinda P (Sulawesi Selatan) sulit sekali ingin berpisah dengan teman-teman yang lain karena ada suasana yang tidak mereka temukan di sekolah.

"Semua yang ada di sini semua kami rindukan. Suasanya, teman-temannya, dan segala hal yang ada di sini sangat kami rindukan," kata Elzi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya