Buntut Surat Suami Bella Saphira, Kantor Dewan Dibanjiri Warga

Warga Makassar membanjiri kantor DPRD Kota Makassar menumpang sepeda dan mobil pick up disertai alat pengeras suara.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 02 Agu 2016, 15:03 WIB
Bella Shapira mempunyai andil cukup besar dalam penerbitan buku karya sang suami, Mayjen Agus Surya Bakti yang berjudul Darurat Terorisme.

Liputan6.com, Makassar - Gara-gara surat Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti yang tak lain suami Bella Saphira, ratusan warga Bara-baraya di Jalan Abubakar Lambongo, Kelurahan Barabaraya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) membanjiri kantor DPRD Kota Makassar.

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bara-baraya (AMB) RW V mendatangi kantor dewan menggunakan sepeda motor dan mobil pick up disertai alat pengeras suara pada Senin, 1 Agustus 2016, sekitar pukul 10.00 Wita.

Kehadiran mereka antara lain untuk mengadukan nasib 202 kepala keluarga dan 1.000 jiwa lebih yang dikirimi surat perintah (sprin) Pangdam VII Wirabuana No/1551/VI/2016 terkait pengosongan asrama TNI AD di Bara-baraya.

Ahmad Perdana Putra, koordinator lapangan Aliansi Masyarakat Bara-baraya meminta anggota dewan melindungi warga diminta mengosongkan rumah.

"Kami meminta Pangdam VII Wirabuana untuk tidak lagi mengeluarkan surat-surat selanjutnya yang berkaitan dengan pengosongan rumah warga yang ada di asrama Bara-baraya. Sebelum sengketa yang dimaksud memiliki kekuatan hukum yang tetap," kata Ahmad.

Ahmad menerangkan surat dinas KSAD No B/1815-04/2/752/Set per 19 Oktober 1990 tentang izin prinsip berisi pengembalian tanah okupasi asrama Bara-baraya.

"Sangat bertentangan dengan telegram KSAD No ST/1495/2016 yang menjadi dasar hukum terbitnya surat peringatan (SP) 1 yang dikeluarkan Pangdam VII Wirabuana saat ini. Untuk itu kami mengecam dan mengutuk SP 1 tersebut, dan sedianya SP 1 itu dicabut," Ahmad menegaskan.

Atas permintaan itu, Basdir, anggota DPRD Makassar asal Fraksi Partai Demokrat berjanji akan memediasi masalah warga Bara-baraya melalui pihak terkait. "Selanjutnya akan kami agendakan pertemuan bersama pihak terkait," kata Basdir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya