Dengan Sistem Ini, Pencurian Listrik PLN Cepat Terdeteksi

PT PLN Persero kini bisa memantau pencurian listrik dengan cepat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Jul 2016, 15:05 WIB
Warga mengecek meteran listrik di rusun tempat tinggalnya, Jakarta, Rabu (13/4). Tarif listrik untuk golongan rumah tangga (R1) 900VA akan naik sebesar 140% mulai 1 Juli 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Persero kini bisa memantau pencurian listrik dengan cepat. Melalui jaringan cerdas (Smart Grid) dengan menggunakan sistem Automactic Meter Reading (AMR) yang bisa mencatat konsumsi listrik secara detail, PLN bisa mengetahui dengan cepat di mana ada pencurian listrik.

Anggota Pakar P‎rakarsa Jaringan Cerdas Indonesia Ngurah Adyana mengatakan, ‎sistem AMR merupakan alat pencatat konsumsi listrik yang dipasangkan pada meteran pelanggan dan terintegrasi pada sistem pencatatan di PLN. AMR saat ini telah dipasang pada meteran pelanggan dengan kapasitas di atas 40 Kilo Volt (KV).

"Kita pakai sistem AMR, ada media dipasangkan di pelanggan kita bisa baca load profile, dari itu kita tau karakter di setiap daerah ‎seperti apa, di Jawa Tengah tinggi beban malam karena industri belum jalan, di Jakarta siang karena industri sudah jalan," kata Adyana, di ‎kantor sekretariat Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Di tempat yang sama Anggota Pakar P‎rakarsa Jaringan Cerdas Indonesia Parno Isworo melanjutkan, dengan menggunakan sistem tersebut PLN tidak perlu lagi mengirim petugas untuk mencatat konsumsi listrik pada pelanggannya.

"Sehingga tidak perlu baca meter. Pola pemakaian pelanggan bisa diikuti lebih ketat, artinya rumah tangga begini pagi hari lampu mati penggunaan rendah, malam hari jam 5-6 lampu nyala beban tinggi. Sedangkan industri pagi hari siang hari tinggi mesih hidup, malam turun mesin mati," terang Parno.

Parno mengungkapkan, dengan pencatatan ketat tersebut dapat mendeteksi dengan cepat terjadinya pencurian listrik. Karena jika ada konsumsi listrik yang tidak seperti biasanya, PLN langsung bisa membuktikan.

"Ada kurvanya. Jadi kalau mau nyolong selamatlah, misal biasanya pemakaian 500 Kwh karena listriknya dari colong bulan berikutnya pembaca meter hanya 300 ya 300, dengan ada AMR bisa dibaca polanya, jadi monitoring pencurian listrik jadi remote," tutup Parno.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya