Pemudik Meninggal, ICMI Minta Manajemen Transportasi Dievaluasi

Jimly mengimbau manajemen tol untuk menunjukkan simpati kepada korban, dengan cara menenangkan para pengemudi.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2016, 13:21 WIB
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Hingga pukul 13.00 WIB, antrean kendaraan di Jalur teraebut telah mencapai 20 kilometer. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta seluruh pihak mengevaluasi manajemen transportasi mudik, menyusul kabar tewasnya belasan pemudik di pintu keluar Tol Brebes Timur beberapa waktu lalu.

"Manajemen transportasi ini harus jadi pelajaran. Saking mau melayani pemudik, maka tol buka, padahal belum siap," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie saat menggelar acara open house di Jakarta, Kamis (7/7/2016).

Jimly mengatakan, mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia untuk bersilahturahmi. Peristiwa meninggalnya belasan pemudik yang diduga turut dipicu kemacetan parah di pintu keluar Tol Brebes Timur, menurut dia, merupakan tanggung jawab bersama.

"Jangan sekarang saling menyalahkan antara manajemen tol dengan pemerintah pusat. Semua orang yang bekerja harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Jangan hanya menikmati gaji besar saja tanpa tanggung jawab. Jangan juga malah menyalahkan Pak Jokowi," ujar Jimly seperti dikutip dari Antara.

Jimly mengimbau manajemen tol untuk menunjukkan simpati kepada korban, dengan cara menenangkan para pengemudi dan segera mengambil langkah-langkah penanganan.

Kemacetan parah terjadi di pintu keluar Tol Brebes Timur karena antrean kendaraan. Seiring dengan kemacetan itu, muncul kabar tewasnya beberapa pemudik karena berbagai alasan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya