Demokrat Tunggu KPK Terkait Penangkapan Kadernya

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, partainya sudah menyelesaikan rapat internal.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Jun 2016, 20:01 WIB
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kata sambutan di kediaman pribadinya Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/8/2015). Di Puri Cikeas, SBY mengundang para pemimpin media dalam acara silaturahmi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan rapat internal dengan jajaran pengurus partainya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Rapat tersebut membahas operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kader Demokrat yang duduk di Komisi III DPR, I Putu Sudiartana.

Namun, pengamanan di kawasan kediaman SBY ketat, sehingga awak media sulit mendekati pendopo Puri Cikeas yang menjadi tempat rapat tersebut.

"Ini internal saja. Kami belum bisa kasih informasi," tutur anggota Paspampres yang enggan menyebutkan namanya di Puri Cikeas, Rabu (29/6/2016).

Sekitar tujuh kendaraan roda empat tampak parkir berjajar di depan pendopo yang berada tepat di samping kediaman Presiden ke-6 RI itu.

Sementara, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan rapat internal dan siap menyampaikan bagaimana sikap partai. Namun, dia enggan membeberkan permasalahan tersebut, karena adanya aturan partai.

"Rapat sudah selesai. Hasilnya nanti kami akan sampaikan. Nanti sama Pak Amir Samsudin, ketua dewan kehormatan partai, sikap partai akan disampaikan. Tadi Bapak (SBY) bilang Ketua Dewan Kehormatan akan ditemani Ketua Fraksi dan Sekjen menjelaskan hasil rapat tadi," terang Imelda saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Terkait bantuan hukum, Imelda menegaskan, partai akan terus memantau dan menunggu kejelasan dari KPK terlebih dahulu, terkait kasus suap yang menimpa kader Demokrat itu.

"Itu juga nanti kita lihat dulu masalahnya apa. Kita tungguin dari KPK juga. Kita jadi meributkan sesuatu yang belum keliatan ujung pangkalnya. Kita tunggu KPK. Nanti kita respons lagi dengan sikap partai," tutup Imelda.



**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.



Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya