Ini Cara KEIN Dongkrak Pendapatan Nelayan Jadi Rp 25 Juta

Peningkatan pendapatan per kapita nelayan hanya bisa terjadi jika pemerintah mampu mengelola sektor kemaritiman dari hulu ke hilir.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jun 2016, 15:50 WIB
Ini Cara KEIN Dongkrak Pendapatan Nelayan

Liputan6.com, Jakarta - ‎Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menargetkan pendapatan per kapita nelayan sebesar Rp 25 juta per bulan atau sekitar US$ 30 ribu per tahun. Target ini menjadi salah satu tujuan dari penyusunan ‎peta jalan (roadmap) industrialisasi bidang maritim dan perikanan pada 2045.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) penyusunan Roadmap 2045 KEIN, Benny Pasaribu, mengatakan dalam jangka 5 tahun ke depan, harus ada perubahan yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan. Setidaknya pada 2019, pendapatan per kapita nelayan harus menembus Rp 6 juta per bulan.

"Income per kapita nelayan kita dalam 5 tahun ke depan saja harusnya bisa sampai ‎Rp 6 juta per bulan," ujar dia dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Industrialisasi Sesi IV ‎di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Benny mengungkapkan, peningkatan pendapatan per kapita nelayan hanya bisa terjadi jika pemerintah mampu mengelola sektor kemaritiman dan perikanan Indonesia dari hulu hingga hilir. Salah satunya dengan membangun industrialisasi pada sektor ini.

Sebab melalui industrialisasi, hasil perikanan Indonesia tidak hanya dijual dalam bentuk segar, tetapi juga sudah diolah menjadi produk jadi. Dengan demikian, ada nilai tambah yang juga akan dinikmati oleh nelayan.

"Selain ikan, ada juga produk lain dari pengembangan bioteknologi maritim, seperti industri farmasi, kosmetik, pengolahan rumput laut. Ini peluang. Bayangkan omega 3 dari minyak ikan diproses menjadi multivitamin, maka ini peluang," kata dia.

Jika hal ini bisa terealisasi, maka bukan tidak mungkin target pendapatan per kapita nelayan di 2045 bisa mencapai Rp 25 juta per bulan atau US$ 30 ribu per tahun‎.

"Nantinya bisa sampai Rp 20 juta-Rp 25 juta dan ujungnya bisa sampai Rp 100 juta-200 juta di 2045. Kalau sudah begitu, karena target kita income per kapita di atas US$ 30 ribu per kapita. Itu target berdasarkan potensi yang ada sekarang," kata dia.

Namun demikian, Benny menyadari untuk mencapai target tersebut bukan perkara yang mudah. Butuh persiapan yang matang dan waktu yang tidak sebentar agar nelayan Indonesia bisa benar-benar sejahtera.

‎"Tapi tidak mudah, tidak bisa selesai dalam 2-3 tahun. Makanya dibuat per 5 tahun, sehingga di 2045 seperti itu. Jadi nelayan kita jangan dicekoki dengan kemampuan menangkap sampai ke 4 mil, 10 mil tapi ditambah kemampuannya untuk bisa menangkap di laut bebas," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya