Matahari Bisa 'Berlubang' di Luar Angkasa, Bahaya atau Tidak?

Lubang yang disebut "Coronal Hole" ini dapat mengirimkan angin Matahari ke arah Bumi dan membuat beberapa titik diterangi cahaya aurora.

oleh Jeko I. R. diperbarui 31 Mei 2016, 07:44 WIB
Penampakan solar flare di Matahari (NASA).

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan NASA dikagetkan dengan penampakan lubang yang muncul di tengah permukaan Matahari. Mereka bahkan belum bisa memastikan dari mana asal usul lubang tersebut.

Gambar lubang di Matahari ini awalnya dipublikasikan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut belum lama ini. Mereka menyebut lubang itu dengan nama "Coronal Hole".

Meski lubang tampak menganga lebar di tengah Matahari, para ilmuwan memastikan fenomena tersebut tidak membahayakan bagi Matahari.

"Walau belum jelas dari mana Coronal Hole itu muncul, kami prediksi mereka berhubungan dengan beberapa titik area Matahari dengan medan magnet tertinggi,” kata juru bicara NASA sebagaimana dikutip laman Mirror, Selasa (30/5/2016).

Juru bicara itu melanjutkan, saat lubang tersebut terbuka lebar, ia akan menghempaskan angin matahari yang mengakibatkan efek aurora di langit Bumi.

Foto dok. Liputan6.com

"Coronal Hole merupakan sumber yang bisa mengeluarkan angin dengan kecepatan dan partikel solar tinggi, lebih cepat dari angin-angin lainnya," tutur juru bicara itu melanjutkan.

Akibatnya, Coronal Hole mampu "mengirim" lebih banyak angin matahari ke arah Bumi dan membuat beberapa titik di kutub utara diterangi oleh cahaya aurora.

(Jek/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya