Studi Ungkap Video Game Rusak Nilai Akademis Anak

Studi ungkap peran orangtua penting untuk membatasi anak bermain video game dengan jam belajarnya.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 25 Mei 2016, 08:00 WIB
Banyak anak memilih video game sebagai alternatif hiburan yang cepat dan mudah.

Liputan6.com, Jakarta Anak tentu membutuhkan hiburan di tengah padatnya kegiatan sekolah dan menumpuknya pelajaran. Banyak anak memilih video game sebagai alternatif hiburan yang cepat dan mudah. Namun sering kali anak kebablasan hingga lupa berhenti bermain video game hingga berdampak buruk pada kegiatan belajar akademisnya.

Melansir laman Boldsky, Rabu (25/5/2016), sebuah studi baru mengklaim bahwa anak-anak yang terlalu banyak main video game atau gadget, cenderung akan gagal dalam bidang akademiknya.

Para peneliti mencatat hubungan langsung antara waktu yang dihabiskan untuk bermain gawai dengan kegagalan akademis. Peneliti mengukur total waktu yang dihabiskan anak untuk bermain game dan mengamati berapa lama waktu anak untuk belajar.

Hasil menunjukkan bahwa anak yang berlebihan bermain game dengan komputer cenderung mengurangi waktu belajarnya.

Peneliti juga menemukan lebih dari 5 ribu siswa yang bermain game berlebihan adalah anak-anak yang kurang mendapatkan pengontrolan dari orangtuanya.

Studi menyimpulkan bahwa pentingnya kontrol orangtua untuk memperhatikan akan dalam menghabiskan waktu untuk bermain game di gadget atau komputer, dan juga memperhatikan anak untuk mengimbangi jam belajarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya