Menteri ESDM: Energi Baru Terbarukan Solusi Krisis Listrik Daerah

Membenahi permasalahan yang menghambat perkembangan sektor energi dan sumber dana mineral di RI, tak semudah membalik telapak tangan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Mei 2016, 20:41 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said ketika menjadi narasumber untuk Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (4/5). Dalam kesempatan tersebut, Sudirman Said membeberkan program Indonesia Terang dan strategi perkembangan energi yang modern. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Membenahi permasalahan yang menghambat perkembangan sektor energi dan sumber dana mineral atau ESDM di Indonesia, tak semudah membalik telapak tangan. Namun juga bukan tidak mungkin untuk melakukannya.

Pemerintah terus berupaya agar sektor energi dan sumber daya mineral bisa terus berkembang dengan lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, dapat memberikan nilai guna yang maksimal kepada masyarakat dan menciptakan kedaulatan energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, selama ini ada beberapa mitos di sektor energi yang mampu dipatahkan oleh pemerintah. Dengan patahnya mitos-mitos yang sudah dipercaya selama puluhan tahun tersebut, maka bisa mendorong perbaikan sektor energi dan sumber daya mineral.

Mitos tersebut adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa dihilangkan, kilang tidak bisa dibangun karena tak ekonomis, Petral sesuatu yang tidak tersentuh karena adanya para mafia. Kemudian energi baru terbarukan akan sulit dibangun dan proyek 35 ribu megawatt (MW) itu sulit menjadi kenyataan.

"Mitos-mitos ini satu per satu harus kita runtuhkan," ujar Sudirman Said saat berbincang di Studio Liputan6, Gedung SCTV Tower, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sudirman Said lalu bercerita, di awal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah memutuskan untuk menggeser subsidi dari sektor konsumtif ke sektor produktif. Oleh sebab itu subsidi BBM untuk premium dihilangkan dan untuk solar dipangkas dengan hanya memberikan subdisi Rp 1.000 per liter.

Sedangkan untuk mitos lainnya, yaitu mengenai pembangunan kilang, pemerintah menegaskan bahwa hal itu harus segera dilaksanakan.

Hingga saat ini, menurut Sudriman, sedang ada persiapan untuk membangun tiga kelompok kilang masing-masing dengan kapasitas 3.000 barel per hari. Selain itu, pemerintah juga sedang meningkatkan kapasitas kilang yang telah ada selama ini.

"Kemudian yang tak kalah penting adalah kita pada tahun lalu menyelesaikan masalah Petral dengan melikuidasinya," kata Sudirman.

Lalu bagaimana langkah pemerintah ke depannya untuk menciptakan kedaulatan energi? Simak selengkapnya wawancara khusus dengan Menteri ESDM Sudirman Said yang dipandu Reza Ramadhansyah berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya