Pemotor Malaysia Lebih Judes dari Indonesia

Para pemotor di Malaysia minim kesabaran saat berkendara.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 28 Apr 2016, 06:09 WIB
Sejumlah pengendara bermotor roda dua melintas di depan kawasan Ratu Plaza, Jakarta, Selasa (7/4/2015). Pemprov DKI bakal memperluas perlintasan pelarangan sepeda motor hingga Jalan Sudirman (Ratu Plaza) Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Budaya dan tata krama masyarakat ternyata memengaruhi etika dalam berkendara. Meskipun sama-sama rumpun melayu, karakter pemotor Indonesia dan Malaysia ternyata cukup bertolak belakang.

Ahbin, salah seorang peserta Vespa World Days 2016 (IVWD 2016) asal Malaysia menuturkan bila di negaranya kesabaran dari pengguna roda dua sangat minim. "Motornya nggak banyak, tapi kesabaran penunggangnya yang nggak ada," tuturnya kepada Liputan6.com belum lama ini.

Pria bertubuh besar ini mencontohkan bila klakson bisa jadi biang kemarahan pemotor. Padahal, tujuan membunyikan klakson hanya untuk meminta jalan.

"Di Indonesia kalau orang di klakson kasih jalan. Tapi, kalau di Malaysia orang di klakson balas marah dan ngomel," tuturnya.

Ia mengakui situasi lalu lintas antara Indonesia terutama Jakarta jauh lebih padat ketimbang di Kuala Lumpur. Baginya, situasi pemotor yang jauh lebih padat tidak membuat karakter pemotornya jadi mudah marah.

"Kalau dibandingkan crowded-nya (tingkat kepadatan), di Jakarta lebih ramai. Tapi, sopannya juga lebih baik di Jakarta," pungkasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya