Menko Luhut: TNI-Polri Masih Kejar 25 Pengikut Santoso di Poso

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan melihat operasi pengejaran kelompok teroris Santoso ini sudah sangat baik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Apr 2016, 11:20 WIB
Menjadi salah satu satwa langka yang dilindungi, Anoa malah jadi santapan kelompok jaringan teroris Santoso.

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan TNI-Polri dalam Operasi Tinombala terus menyusuri jejak teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Operasi penangkapan kelompok teroris Santoso ini perlahan membuahkan hasil dengan tertangkapnya sejumlah pengikut Santoso.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan melihat operasi ini sudah sangat baik. Anggota kelompok Santoso satu per satu mulai terdesak hingga terpaksa turun gunung.

"Operasi Tinombala di Poso itu berjalan tambah baik. Kemarin ada tambah 2 orang yang turun," ujar Luhut di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Para anggota kelompok Santoso ini turun gunung dengan berbagai alasan. Kebanyakan dari mereka terpaksa turun karena logistik menipis sehingga kelaparan pun melanda.

Memutus pasokan merupakan salah satu strategi TNI-Polri untuk melemahkan makanan kelompok teroris tersebut. Selama ini, kelompok itu terkenal lincah karena selalu berpindah-pindah tempat di pedalaman hutan Poso, Sulawesi Tengah.

Bagi Luhut, operasi harus terus berjalan. Tim gabungan akan terus bergerak dengan hingga Santoso benar-benar ditangkap.

"Kami melihat jumlah mereka 25 orang, ini juga kita kejar terus," pungkas Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya