Jokowi: Eropa Apresiasi Kebijakan Ekonomi dan Toleransi Kita

Jokowi menyampaikan ada dua hal yang diperoleh dari kunjungan selama lima hari di empat negara anggota Uni Eropa.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 23 Apr 2016, 19:06 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberi keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (23/4/2016). (Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta pada pukul 16.45 WIB setelah menjalani penerbangan selama hampir 17 jam dari Bandara Internasional Schiphol, Belanda dan transit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Di Bandara Halim Perdanakusuma, Presiden disambut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Maritim Rizal Ramli, Mensesneg Pratikno, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

Turut mendampingi Presiden dalam lawatan ke sejumlah negara Eropa ini Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Dalam keterangan pers saat menginjakkan kaki di Tanah Air, Jokowi menyampaikan ada dua hal yang diperoleh dari kunjungan selama lima hari di empat negara anggota Uni Eropa, yaitu Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda. 

"Yang pertama, kepercayaan kalangan bisnis negara-negara tersebut dan juga Uni Eropa terhadap perekonomian Indonesia. Kebijakan deregulasi ekonomi, lanjut Presiden disambut sangat positif," ujar Jokowi di Ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Hal kedua yang diperoleh dari kunjungan itu adalah apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian, melalui pengembangan Islam yang moderat, demokratis, dan toleran.

"Saat ini, nilai Islam yang damai, yang demokratis, yang moderat, yang toleran, telah menjadi aset diplomasi Indonesia di mata dunia," ujar Presiden.

Kerja Sama Antarnegara 

Selain itu, Jokowi menekankan bahwa ada komitmen  untuk memfokuskan atau memprioritas kerja sama pada satu sektor tertentu di setiap negara yang dikunjungi.

Di Jerman, kerja sama difokuskan pada pelatihan dan pendidikan vokasi untuk menciptakan pekerja yang terampil yang sesuai kebutuhan pasar dan kompetitif. Pada bulan Mei 2016 akan dilakukan kunjungan delegasi Jerman untuk menindaklanjuti pertemuan Jokowi dan Kanselir Angela Merkel.

"Penguatan pelatihan dan pendidikan vokasi akan menciptakan tenaga terampil yang sesuai kebutuhan pasar dan kompetitif," ujar Presiden.

Sedangkan di Inggris, kerja sama difokuskan pada kreatif ekonomi dan industri kreatif. Hasil kunjungan ini akan ditindaklanjuti oleh Badan Ekonomi Kreatif. "Saya senang melihat lima desainer muda Indonesia yang memajang produknya di department store besar yang ada di London," ucap Presiden.

Di Belgia dan Uni Eropa, pembahasan scoping papers mengenai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang sempat terhenti bertahun-tahun akhirnya dapat diselesaikan. Scoping papers ini akan menjadi dasar bagi negosiasi CEPA.

"Kecepatan kita dalam menyelesaikan scoping papers sangat dihargai dan kita tinggal melanjutkan pada negosiasinya," kata Jokowi.

Sementara di Belanda, kerja sama difokuskan pada peningkatan kerja sama maritim dan pengelolaan air. "Bulan November PM Belanda akan berkunjung ke Indonesia disertai delegasi bisnis yang ada," ujar Presiden. 

Dalam kunjungan di empat negara tersebut dilakukan pula pertemuan business to business. "Total deal business to business yang saya catat ada USD 20,5 miliar," ujar Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya