Jokowi Minta Kasus Pembunuhan 2 Petugas Pajak Diusut Tuntas

Dalam akun twitternya, Jokowi juga berduka atas meninggalnya Soza Nolo Lase dan Parada Toga Fransriano Siahaan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Apr 2016, 09:18 WIB
Presiden Joko Widodo saat ditanya wartawan terkait kisruh pencatutan namanya dan Wapres Jusuf Kalla oleh seorang anggota DPR dan pengusaha demi jatah saham PT Freeport Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar kasus pembunuhan terhadap dua petugas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sibolga, Sumatera Utara diusut tuntas.

Dalam akun twitternya, Jokowi juga berduka atas meninggalnya Soza Nolo Lase dan Parada Toga Fransriano Siahaan.

 

Presiden Joko Widodo meminta agar kasus pembunuhan terhadap dua petugas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sibolga, Sumatera Utara diusut tuntas.


"Kita berduka atas terbunuhnya dua petugas pajak KPP Sibolga yang tengah jalankan tugas negara. Usut tuntas dan hukum pelakunya! -Jkw," tulis Jokowi di @jokowi, Selasa 12 April 2016 malam.

Dua petugas KKP itu tewas setelah ditikam seorang wajib pajak (WP) berinisial AL. Keduanya meninggal saat menjalankan tugas sebagai juru sita aset.


Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, korban ditusuk saat menjalankan tugasnya untuk menyita aset karena wajib pajak melanggar ketentuan perpajakan. Keduanya meninggal pada Selasa 12 April 2016 sekitar pukul 15.00 WIB setelah ditikam pelaku.

"Kalau WP tidak patuh dalam keharusan membayar pajak, harus disita asetnya dalam rangka penagihan. Tapi ironisnya, ketika mau sita aset, mereka ditusuk WP," ucap Bambang lirih.

Saat ini, Bambang mengaku, pelaku AL telah ditangkap dan ditangani kantor Kepolisian Resort Gunungsitoli. "Sudah ditangkap," tegas Bambang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi mengatakan, kemungkinan pelaku terdaftar sebagai WP Badan.

"WP (wajib pajak)-nya mungkin WP Badan. Bayangkan WP langsung nusuk, orang pajak itu berjuang sampai jiwa dan raga," ujar Ken sedih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya