Liputan6.com, Jakarta: Bank Indonesia, Rabu (14/10), tidak membantah keterlibatan tiga mantan pejabatnya dalam proses merger Bank Century yang dinilai salah sejak awal. Dari penggabungan Bank Danpac, Pico, dan CIC, lahirlah Bank Century yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara.
Salah satu pemegang saham yang kini buron Rafat Ali Rizvi menyebutkan tiga mantan pejabat Bank Indonesia ikut berperan membidani proses mergernya yang diketahui sudah salah sejak awal. Ketiga petinggi BI yang dimaksud yakni Anwar Nasution, Miranda Goeltom, dan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan. Pengakuan Rafat itu tak dibantah Dewan Pengurus Tinggi (Deputi) BI bidang pengawasan Budi Rochadi.
Sekadar informasi, proses penyelamatan Bank Century dinilai sarat kekisruhan. Dana penyelamatan bengkak dari Rp 1 triliun menjadi Rp 6,7 triliun. [baca: Kejagung Belum Berencana Periksa Menkeu]. Berita selengkapnya dapat disimak di video.(BJK/AND)
Salah satu pemegang saham yang kini buron Rafat Ali Rizvi menyebutkan tiga mantan pejabat Bank Indonesia ikut berperan membidani proses mergernya yang diketahui sudah salah sejak awal. Ketiga petinggi BI yang dimaksud yakni Anwar Nasution, Miranda Goeltom, dan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan. Pengakuan Rafat itu tak dibantah Dewan Pengurus Tinggi (Deputi) BI bidang pengawasan Budi Rochadi.
Sekadar informasi, proses penyelamatan Bank Century dinilai sarat kekisruhan. Dana penyelamatan bengkak dari Rp 1 triliun menjadi Rp 6,7 triliun. [baca: Kejagung Belum Berencana Periksa Menkeu]. Berita selengkapnya dapat disimak di video.(BJK/AND)
