Berseteru dengan Ahok, Kemlu Minta Dubes Yusron Fokus ke Tugas

Kemlu meminta agar semua Dubes tanpa terkecuali fokus kepada tugas-tugasnya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Mar 2016, 13:40 WIB
Inilah beberapa alasan yang diungkapkan oleh Ahok soal penghapusan kebijakan 'Three in One'.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlibat perseteruan dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra. Tudingan tersebut berujung pada dugaan Ahok bahwa Yusron bersikap rasis kepadanya. Ahok bahkan  meminta Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk mencopot adik bakal Calon Gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra ini.

Menanggapi pernyataan Yusron kepada Ahok, Kementerian Luar Negeri angkat bicara. Kemlu meminta agar semua Dubes tanpa terkecuali fokus kepada tugas-tugasnya.

"Yang kita harapkan agar semua perwakilan dalam menjalankan tugasnya di luar negeri untuk fokus menjalankan tugas-tugas diplomatik yang telah diberikan oleh pemerintah," ucap Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir di kantornya, Kamis (31/2/2016).

Pria yang biasa disapa Tata itu mengingatkan agar Yusron dan juga para diplomat RI di luar negeri fokus pada diplomasi dan tugasnya menjadi wakil pemerintah RI di luar negeri.

"Secara reguler kemlu menyampaikan kepada seluruh perwakilan RI, Dubes, konsul terkait kebijakan RI. Kita selalu ingatkan kepada kepala perwakilan untuk fokus pada tugas-tugasnya," ucapnya.

Dalam akun Twitter-nya, Yusron menilai Ahok arogan dalam memimpin. Yusron juga memintanya memperhatikan nasib warga keturunan China lain jika masih mempertahankan sikap arogannya. Yusron menuliskan, "2- mk mohon Ahok tdk arogan dlm memerintah. Kasihan dg Cina2 lainnya yg miskin, baik & tdk salah jika mrk jd korban...."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya