Prancis Siaga Pascateror Belgia

Ribuan aparat keamanan telah dikerahkan untuk menjaga fasilitas umum di semua kota di Prancis.

oleh Adanti Pradita diperbarui 22 Mar 2016, 18:14 WIB
Petugas memasang garis polisi di luar stasiun metro Maalbeek, di Brussels, Belgia, setelah terjadi ledakan, Selasa (22/3). Ledakan itu terjadi kurang dari satu jam setelah pengeboman di bandara yang menewaskan belasan orang. (REUTERS/Reuters TV)

Liputan6.com, Paris - Sebanyak 1.600 polisi telah dikerahkan untuk menjaga fasilitas umum di seluruh negara Prancis seperti stasiun, bandara, dan daerah perbatasan pasca-teror Belgia.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Caeneuve, menjelaskan bahwa sebanyak 400 unit polisi ditugaskan untuk mengamankan Kota Paris.

Dilansir dari Telegraph tidak lama setelah informasi mengenai ledakan terjadi di Belgia, Prancis langsung mengirimkan tim keamanan untuk memastikan situasi dan kondisi terkendali, terutama di tempat-tempat yang kerap menjadi target.

Sejumlah tentara dikerahkan untuk mengamankan dua bandara di Kota Paris, Charles de Gaulle dan Orly. Peningkatan keamanan juga diberlangsungkan di tempat-tempat tertentu, seperti Stasiun Gare du Nord, Paris.

Untuk sementara, perbatasan Prancis dan Belgia ditutup demi keselamatan warga kedua negara.

Dua ledakan mengguncang terminal keberangkatan Bandara Zaventem di kota Brussel, Belgia pagi hari tadi (22/3/2016). Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Sementara, 10 orang lainnya tewas dalam serangan bom di stasiun subway.

Aparat terus menginvestigasi motif di balik serangan di Bandara Zaventem dan stasiun subway, sekaligus menganalisis apakah ada kaitan dengan penangkapan Abdeslam, buron paling dicari dalam kasus teror Paris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya