Penerapan Sepeda Motor Listrik, Indonesia Harus Tiru China

Bila arahan dan regulasi soal sepeda motor listrik sudah jelas, Industri hanya tinggal mengikuti.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 09 Mar 2016, 19:16 WIB
Sepeda motor listrik "Zero DS" dibanderol dengan harga 200 jutaan, Jakarta, Selasa (17/3/2015). Keberadaan Zero akan menjadi alternatif bagi penggemar roda dua. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Energi Nasional meminta pemerintah mempercepat pemanfaatan teknologi listri pada kendaraan bermotor. Mereka mengajukan setidaknya ada 2.200 unit mobil dan 8 juta unit sepeda motor berbasis listrik yang dijual pada 2025.

"Semua peralatan akan menggunakan energi listrik. Kenapa kita tidak menggunakan motor dan mobil listrik," katanya di Auditorium S. Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan siap. Sebab, bagaimanapun pasar diarahkan oleh kebijakan pemerintah.

"Begini (soal motor listrik), pasar yang akan menentukan. Jadi diarahkan oleh kebijakan dan kami dukung dengan produk. Pasar akan menerima," kata Gunadi.

Ketika ditanya soal kapan motor listrik bisa dijual di Indonesia, Gunadi menyatakan, "kapanpun juga tidak masalah." Soal ini, ia mencontohkan China yang sukses mendorong penggunaan motor listrik untuk sejumlah kota, di antaranya Shenzen, Beijing, dan Shanghai.

"Di Tiongkok kebijakan khusus dikeluarkan untuk sejumlah daerah. Misinya jelas untuk menekan emisi. Kita juga harus begitu," tutur dia.

Sehingga bila arahan dan regulasi pemerintah sudah jelas, menurut Gunadi, industri hanya tinggal mengikuti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya