Menlu Gambia Puji Peran RI Merdekakan Palestina di KTT OKI

Pertemuan dengan Menlu Gambia, Nene Macdouall Gaye digunakan Retno untuk membicarakan sejumlah masalah penting.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Mar 2016, 11:13 WIB
Spanduk dukungan pelaksanaan KTT Luar Biasa OKI terpasang di jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Jumat (4/3/2016). KTT Luar Biasa OKI akan berlangsung 6-7 Maret di Jakarta Convention Centre. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam atau KTT OKI di Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menlu lain. Salah satunya dari Gambia.

Pertemuan dengan Menlu Gambia, Nene Macdouall Gaye digunakan Retno untuk membicarakan sejumlah masalah penting. Termasuk, soal pembicaraan pending issue antar 2 negara.

"Dengan Menlu Gambia kita bisa pending issue yaitu pembentukan second join bilateral meeting antar dua negara," kata Menlu Retno di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (6/3/2016).

Selain soal itu, Menlu Gambia juga menyampaikan dukungan kepada Indonesia dalam mendorong kemerdekaan Palestina yang merupakan faktor utama KTT Luar Biasa OKI digelar di Jakarta.

Retno menambahkan, Indonesia juga memberikan dukungan bagi Gambia untuk melaksanakan KTT OKI pada 2017.

Senada dengan Menlu Retno, Menlu Gambia menyatakan apresiasinya atas gelaran KTT OKI. Menurut dia, dengan terselenggaranya acara tersebut merupakan bukti peran aktif Indonesia dalam memerdekakan Palestina.

"Dukungan Indonesia bagi Palestina selalu penting. Kami ada di sini untuk mendukung itu," ucap dia.

Indonesia dan Gambia telah memiliki pertemuan rutin bilateral melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) tingkat Menteri Luar Negeri untuk menjajaki potensi kerjasama kedua negara. SKB pertama RI- Gambia telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 13 Maret 2013.

Pada 2014, Indonesia juga telah memberikan 5 traktor tangan kepada Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia.

ARTFC didirikan oleh Indonesia di Jenoi, Gambia pada tahun 1998 dan telah dimanfaatkan oleh negara- negara Afrika Barat. Selama 2010-2013, ARTFC telah memberikan pelatihan kepada 5.114 petani dari Gambia dan negara sekitar a.l. Senegal, Mali, Niger, SierraLeone, Guinea-Bissau, dan Guinea.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya