Polda Metro: Sudah Seminggu Pentolan Kalijodo Daeng Azis Diincar

Pentolan Kalijodo Abdul Azis alias Daeng Azis ditangkap jajaran Polrestro Jakarta Utara.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Feb 2016, 19:27 WIB
Daeng Azis duduk menunggu saat mendatangi Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2). Daeng ke Komnas HAM bermaksud mengadukan rencana relokasi red light district Kalijodo oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pentolan Kalijodo Abdul Azis alias Daeng Azis ditangkap jajaran Polrestro Jakarta Utara. Azis ditangkap atas tudingan pencurian listrik.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pencarian terhadap sang Daeng sebenarnya sudah dilakukan sejak sepekan lalu. Tepatnya saat Operasi Pekat oleh petugas gabungan ke kawasan Kalijodo beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya sudah dilakukan seminggu terakhir ini, hari ini kita laksanakan besok kita laksanakan. Kalau mencuri listrik nyantol-nyantol listrik kita akan proses," kata Tito di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Tito menjelaskan, petugas sudah melihat adanya pelanggaran berupa pencurian listrik saat Operasi Pekat. Selain Daeng Azis, polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.

"Sudah, sudah ada 10 orang sudah kita periksa. Berapa harganya yang jelas kalau nyantol sudah ada kerugian," lanjut Tito.

Operasi di Kalijodo tidak hanya berhenti di sini. Menurut dia, kawasan seperti Kalijodo berpotensi melahirkan tindak kriminalitas.

"Kalau kita lihat di tempat seperti itu pidananya banyak sekali, mulai prostitusi, pencurian listrik, senjata tajam, dan lain-lain," ucap dia.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, operasi semacam ini memang sudah dikomunikasikan dengan PLN. Data itu kemudian diserahkan kepada Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti.

"Kami memang sudah minta Polda untuk operasi, termasuk permintaan dari GM PLN. Saya dapat surat dari PLN untuk bantu tangani pencurian listrik karena banyak bangunan ilegal yang curi listrik. Ada surat resminya dari PLN, makanya kita minta bantuan polisinya," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya