Kapolda Metro: Operasi Pekat Kalijodo Dimulai Besok

Tito memprediksi jika terjadi perlawanan, sifatnya akan lebih militan daripada perlawanan korban gusuran Kampung Pulo.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Feb 2016, 20:13 WIB
Aktivitas warga di Kawasan Kali Jodoh, Jakarta, Selasa (16/2). Pemerintah DKI Jakarta rencananya akan merelokasi kawasan kalijodo. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, operasi penyakit masyarakat (pekat) atau pemberantasan kemaksiatan di zona merah Kalijodo akan dimulai Kamis besok.

Operasi ini akan melibatkan 1.000 sampai 2.000 personel dari Polda Metro Jaya dan masing-masing 500 personel dari Polres Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Operasi penyakit masyarakat besok sudah mulai main, tempat itu harus bersih dari pelanggaran penyakit masy‬arakat," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Ia mengaku sudah melakukan persiapan teknis matang dan antisipasi manakala terjadi perlawanan dari pihak-pihak yang terganggu dengan operasi tersebut.

Tito memprediksi jika terjadi perlawanan, sifatnya akan lebih militan daripada perlawanan korban gusuran Kampung Pulo.


"Yang jelas kita sudah memiliki straregi (operasi) sendiri‬. Kampung Pulo itu kan masyarakatnya lebih banyak ya, kalau Kalijodo ini kan preman. Saya yakin militansinya mungkin militansi preman," ujar Tito.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana menyatakan kesiapannya membantu kepolisian dalam operasi ini.

Ia mengatakan, akan menangkap oknum TNI yang kedapatan melindungi praktik kejahatan di Kalijodo.

"Ya kita tangkap dong (kalau ada oknum TNI). Secara resmi tidak ada laporan (keterlibatan oknum TNI). Semua kemungkinan beranggapan ada. Nggak ada, tapi kita harus mewaspadai itu semua," ujar Teddy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya