Sulit Deteksi Racun Sianida pada Minuman Secara Langsung

Deteksi kandungan sianida di dalam makanan tidak bisa dilakukan secara kasatmata.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Feb 2016, 19:00 WIB
Setelah bom Sarinah, kasus kematian Wayan Mirna Salihin kembali jadi perhatian. Polisi positif menemukan sianida dosis tinggi di lambungnya

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang awam akan sulit secara langsung mengetahui apakah minuman yang dikonsumsi mengandung sianida atau tidak. Deteksi kandungan sianida di dalam minuman tidak bisa dilakukan secara kasatmata.

"Tanpa reaksi warna atau alat akan susah sekali karena sianida biasanya terlarut dalam minuman, sehingga harus menggunakan reaksi warna atau dengan instrumen tertentu," terang dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Abdul Rohman saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Rabu (17/2/2016).

Pendapat yang sama pun dituturkan oleh dosen FMIPA Universitas Indonesia, Ridla Bakri. Ia pun mengatakan pada minuman yang diberi sianida tidak akan menimbulkan bau yang berbeda. Sepintas, Ridla mengatakan, sianida berbau seperti almond, namun hanya jika jumlahnya sudah banyak.

"Namun aroma almond sendiri tercium samar-samar, perlu diingat juga aroma almond sendiri pun tidak pasti. Bukan seperti aroma teh atau kopi yang jelas aromanya," terang Ridla.

Untuk memastikan ada tidaknya sianida di dalam minuman bisa dilakukan di laboratorium dengan beberapa cara.

"Kandungan sianida dapat dideteksi dengan reaksi warna misal dengan menggunakan kertas pikrat maka akan terjadi perubahan warna dari kuning ke coklat atau dengan mereaksikan sampel dengan cobinamid sehingga akan muncul warna merah muda," terang Rohman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya