SBY Sesalkan Pengungkitan Lagi "Balibo Five"

Sesaat sebelum memimpin sidang kabinet paripurna, Kamis (10/9) siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pengungkitan peristiwa Balibo Five 5 oleh pihak kepolisian Australia bertentangan dengan semangat perbaikan hubungan Indonesia-Timor Leste.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2009, 19:10 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Sesaat sebelum memimpin sidang kabinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pengungkitan peristiwa Balibo Five 5 oleh pihak kepolisian Australia bertentangan dengan semangat perbaikan hubungan Indonesia-Timor Leste.

Balibo Five adalah sebutan untuk kasus tewasnya lima jurnalis stasiun televisi di Balibo, Timor Timur, pada 1975. Kelima jurnalis yang tewas itu adalah, Malcolm Rennie dan Brian Peters asal Inggris, Gregory Shackleton dan Tony Stewart asal Australia, serta Gary Cunningham asal Selandia Baru.

SBY mengingatkan, Australia adalah salah satu pendukung pembentukan Commision of Truth and Friendship yang bertujuan menjembatani perbaikan hubungan antara Indonesia-Australia. Presiden meminta Menlu Hassan Wirajuda untuk berkomunikasi dengan pihak Australia agar hubungan kedua negara tidak terganggu.

Sebelumnya, Hassan mengatakan bahwa peristiwa Balibo Five telah dianggap tuntas. Sebab, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa kelima jurnalis australia ditembak dengan sengaja. Ia pun mengaku telah bertemu keluarga korban dan menjelaskan hal tersebut kepada mereka.(YUS)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya