Ahok Curiga Ada Oknum Bekingi Lokalisasi Kalijodo

Kecurigaan Ahok muncul seiring informasi yang menyebut perputaran uang di Kalijodo cukup besar.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Feb 2016, 17:43 WIB
Suasana Kalijodo pada siang hari di Jakarta, Kamis, (11/02). Kawasan ini merupakan tempat pelacuran kumuh yang sudah berdiri lebih dari setengah abad. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Kalijodo kembali muncul ke permukaan seiring rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membongkar kawasan prostitusi dan perjudian itu.

Wacana pembongkaran tempat hiburan malam itu sebenarnya sudah bergulir sejak lama. Namun, lokalisasi yang telah ada sejak 1930-an itu hingga kini masih tumbuh subur. Ahok curiga, sulitnya membersihkan kawasan Kalijodo lantaran ada oknum pemerintahan yang bermain di sana.

"Makanya saya nggak tahu, pasti ada terlibat oknum (pemerintah). Kalau nggak ada, nggak mungkin bisa bertahan begitu lama," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Kecurigaan itu muncul seiring informasi yang menyebut bahwa perputaran uang dari bisnis gelap di Kalijodo cukup besar. Padahal lokasinya kecil, namun hingga kini bisnis esek-esek di kawasan itu masih bertahan.

"Kalijodo jangan lihat kecil gitu loh. Ini uangnya besar. Ini bukan cuma prostitusi. Kalau lihat sejarah dari dulu kan ada perjudian. Perjudian itu yang kencang. Makanya kita pikir, kalau gitu selesaikan (bongkar) saja sekalian," tandas Ahok.

Namun begitu, mantan Wakil Gubernur DKI ini menyadari bahwa membersihkan kawasan Kalijodo bukan perkara mudah. Penggusuran lokalisasi yang sudah ada sejak setengah abad lebih itu pasti akan mendapatkan perlawanan dari mereka yang menggantungkan hidupnya di Kalijodo.

"Pasti ada resistensi melanggar HAM-lah, macem-macem. Kemungkinan apa saja bisa terjadi. Kita minta orang yang menguruk Ciliwung saja ribut, bakar eskavator," ucap Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya