Jokowi Minta Rusia Hargai Sikap RI dalam Konflik Iran-Arab Saudi

Indonesia memainkan peran meredakan ketegangan Iran dan Arab Saudi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Feb 2016, 12:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/4/2015). Rapat membahas tentang ketersediaan beras nasional (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay ‎P. Petrushev di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas beberapa bidang kerjasama pertahanan dan keamanan antara pihak Rusia dengan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan kepada delegasi Rusia mengenai peran serta Indonesia dalam mendamaikan konflik antara Iran dengan Arab Saudi.

"Indonesia memainkan peran meredakan ketegangan kedua negara dan Rusia juga menyampaikan mereka juga menyambut langkah itu walaupun mereka mengatakan bahwa ada kepentingan-kepentingan besar di balik itu," ucap Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Jokowi, kata Luhut, meminta agar Rusia dapat menerima sikap Indonesia yang memilih untuk tidak memihak antara dua kubu, Arab Saudi atau Iran. ‎

"Presiden mengatakan, tadi kami ingin supaya Rusia dan negara-negara lain memahami sikap Indonesia untuk membantu mengurangi ketegangan di kawasan itu," ujar Luhut.

Selain itu, Rusia dan Indonesia juga membuat kerjasama itu antara lain, di bidang intelijen dan pertukaran informasi. Keduanya menyangkut masalah pertahanan.

Menurut Luhut dalam pertemuan tersebut, Rusia juga menawarkan alat utama sistem persenjataan (alutista) buatannya kepada Indonesia.

"M‎ereka menawarkan beberapa alat-alat canggih yang bersedia untuk transfer of technology (TOT) juga, yaitu mulai dari SU 35, helikopter sampai dengan peralatan-peralatan canggih lainnya, kapal selam dan kapal cepat," ucap Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya