Dokter Onkologi : Pengobatan Medis Itu Utama, Bukan Alternatif

Penyakit medis sebaiknya diobati secara medis sebagai yang utama.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Feb 2016, 11:00 WIB
Setiap gejala dan faktor risiko pada suatu penyakit, memiliki beragam cara penyembuhan. Namun melakukan pencegahan lebih baik daripada mengo

Liputan6.com, Jakarta Informasi dan iklan pengobatan alternatif untuk mengatasi kanker kini ada banyak. Tak jarang membuat sebagian masyarakat memilih cara ini. Padahal, penyakit medis sebaiknya diobati secara medis sebagai yang utama, bukan sebaliknya.

"Sebaiknya ya kalau penyakit medis diobati secara medis. Tapi kalau percaya alternatif jadi sebagai pelengkap saja. Utamanya harus tetap medis," tutur dokterDrajat R. Suardi, SpB(K)Onk kepada peserta '5K Run for Cancer' di Bandung, Jawa Barat pada Minggu (7/2/2016).

Bukan tanpa sebab dokter yang berpraktik di RS Hasan Sadikin ini mengatakan hal tersebut. Jika menggunakan pengobatan alternatif yang utama dan melupakan medis, seiring berjalannya waktu stadium kanker bisa saja bertambah.

Padahal jika ditilik secara ilmu medis, semakin dini kanker dideteksi kemungkinan untuk sembuh lebih besar. "Jika kanker sudah besar baru datang ke RS karena alternatif tak bisa mengatasi, itu terlambat. Sebaiknya sedini mungkin lakukan pengobatan ke rumah sakit," terang dokter Drajat.

Dalam kesempatan ini pula, dokter Drajat mengingatkan sekitar 43 persen kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Caranya dengan melakukan CERDIK seperti pesan Kementerian Kesehatan, yakni :

- Cek kesehatan secara teratur

- Enyahkan asap rokok

- Rajin berolahraga

- Istirahat yang cukup

- Kendalikan stres

Jadi, hindari kanker dengan pola hidup sehat dan CERDIK dari sekarang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya