Pertamina: Diduga Ada Unsur Kesengajaan di Kebakaran Pipa Minyak

Kebakaran terjadi di jalur pipa penyalur minyak mentah dari Lapangan Nglobo & Ledok KSO GCI menuju MGS Menggung PEP Field Cepu

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jan 2016, 16:05 WIB
3 Orang tewas dan 4 lainnya terluka akibat terbakarnya pipa Pertamina di Jalan Raya Pantura atau tepatnya di Kampung Batang, Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran terjadi di jalur pipa penyalur minyak mentah dari Lapangan Nglobo & Ledok KSO GCI menuju MGS Menggung PEP Field Cepu di Dukuh Kalirejo Desa Sambong Kecamatan Sambong. Diduga ada unsur kesengajaan dari peristiwa ini.

Tim Penanggulangan Keadaan Darurat PT Pertamina EP bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blora berhasil melakukan pemadaman pada kebakaran yang terjadi pada Jumat, 29 Januari 2016 pukul 06.00 WIB dan. Api berhasil dipadamkan pada pukul 09.00 WIB.

Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan, sejak mendapatkan laporan kejadian kebakaran tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim pemadam kebakaran dan BPBD ke lokasi kejadian.

"Dan hingga saat ini situasi di lokasi telah dapat dikendalikan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).

Baron menjelaskan, jalur pipa penyalur minyak mentah dari Lapangan Nglobo & Ledok KSO GCI menuju MGS Menggung PEP Field Cepu ini yang mengalami kebocoran. Namun hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

"Sampai saat ini kami masih melakukan investigasi penyebab kebakaran. Namun berdasarkan keterangan aparat kepolisian sektor Sambong, kebocoran pipa terindikasi ada aksi ilegal tapping atau perusakan secara sengaja di pipa karena terdapat dua lubang berdekatan," kata dia.

Dalam kejadian tersebut, lanjut Baron, terdapat dua orang di sekitar pipa yang turut menjadi korban luka ringan atas kejadian tersebut dan saat ini sudah ditangani di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu. Saat ini, satu orang masih dalam observasi dan perawatan lanjutan dan satu orang lagi sudah dibolehkan pulang untuk selanjutnya rawat jalan.

"Kami sangat menyesalkan kejadian dan aksi yang tidak bertanggung jawab ini. Namun demikian kami sangat mengapresiasi dukungan dan kerjasama masyarakat dan pemerintah Blora sehingga penanganan dapat berjalan lancar. Ke depan kami berharap apabila ada hal yang mencurigakan dapat segera melaporkan kepada kami," tandas Baron. ‬(Dny/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya