Ford Menyerah, Bagaimana Nasib Pemilik Mobilnya di Indonesia?

Bila sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) sibuk dengan rencana peluncuran mobil terbaru, jenama asal Amerika itu justru menyerah.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 25 Jan 2016, 18:38 WIB
agus Susanto, Managing Director FMI dan Lea Indra, Communications Director FMI Memberikan Tips Cara Aman Mengemas Barang Bawaan Saat Mudik (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Indonesia (FMI) menjadi tumbal sengitnya persaingan otomotif nasional. Bila sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) sibuk dengan rencana peluncuran mobil terbaru, pabrikan asal Amerika itu justru mengangkat bendera putih.

Lalu, bila FMI menghentikan operasionalnya di Indonesia, bagaimana nasib konsumennya? Bagus Susanto, Managing Director FMI, memastikan seluruh layanan penjualan, servis, dan garansi masih tersedia hingga tahun ini.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru," demikian tulis Bagus melalui keterangannya di laman resmi Ford Indonesia.

Hingga berita ini diturunkan, Liputan6.com masih berupaya menguhubungi pihak terkait.

Sementara itu, data Gaikindo menunjukkan wholesale Ford sepanjang tahun lalu mencapai 4.986 unit. Di Indonesia, mereka meniagakan Fiesta, EcoSport, Escape, Everest, dan Focus. Dari model tersebut, EcoSport berkontribusi paling besar dengan 2.713 unit.

FMI, kata Bagus, akan menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan serta impor resmi semua kendaraan Ford.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya