Smartfren: Soal Kerja Sama 4G, BTEL Belum Ada Kabar

Padahal, kesepakatan kolaborasi kerja sama untuk beralih ke teknologi 4G sudah

oleh Corry Anestia diperbarui 26 Jan 2016, 12:35 WIB
Bakrie Telecom memberikan sinyal bahwa perusahaannya mulai fokus ke bisnis aplikasi digital dan meninggalkan bisnis seluler

Liputan6.com, Jakarta - Smartfren dan Bakrie Telecom (BTEL) telah melakukan konsolidasi jaringan usai menandatangani kesepakatan kerja sama pada November 2014 silam. Dalam kesepakatan itu, kedua operator CDMA ini akan berkolaborasi untuk beralih ke teknologi 4G. 

Konsekuensinya, BTEL harus menyerahkan frekuensinya kepada Smartfren dan pelanggan Esia akan terlayani oleh jaringan Smartfren. Artinya, BTEL akan menyewa jaringan milik operator dengan 12 juta pelanggan tersebut. 

Satu tahun pasca penandatanganan MoU itu, BTEL belum juga mengungkap langkah selanjutnya untuk menuju 4G. Padahal, dijumpai usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu, Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL, mengungkap bahwa perusahaan akan menuju layanan 4G, meski bukan sebagai operator lagi.

"Kami akan mengembangkan kembali layanan EsiaTalk dan fokus pada produk digital lainnya. Kami menuji 4G sebagai inovator," demikian diungkap Jastiro baru-baru ini.

Tim Tekno Liputan6.com, sempat mengonfirmasi hal ini ke pihak Smartfren. Ditemui di Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016) kemarin, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengaku bahwa belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan BTEL.

"Wah, soal itu (kerja sama 4G), kami belum tahu kapan jalan karena belum mengobrol sama sekali dengan mereka (BTEL)," ungkapnya.

Nasib pelanggan Esia dikabarkan kian tak jelas, menyusul penghentian layanan tersebut di sejumlah kota. Bahkan kabarnya, Esia hanya akan tersedia di beberapa kota saja, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. 

Tim Tekno Liputan6.com telah menghubungi manajemen Bakrie Telecom. Namun, hingga saat ini mereka belum mau memberikan tanggapan.

(Cas/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya