Bakteri Resisten Tetap Ada Meski Sudah Tepat Gunakan Antibiotik

Penggunaan antibiotik yang tepat bermanfaat untuk melawan penyakit yang disebabkan bakteri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Jan 2016, 11:00 WIB
Antibiotik. Foto:ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan antibiotik yang tepat bermanfaat untuk melawan penyakit yang disebabkan bakteri. Meski penggunaannya sudah tepat atau rasional, tetap ada bakteri di dalam tubuh yang menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut. Jumlah bakteri yang resisten akan bertambah jika penggunaan antibiotik tidak rasional.

"Jangan salah, penggunaan antibiotik secara benar --sudah mengikuti aturan-- pun selalu memunculkan bakteri resisten (di dalam tubuh). Apalagi jika menggunakan antibiotik secara overuse, misuse, underuse, maka bakteri resisten jumlahnya akan berlipat-lipat," terang Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Kemenkes RI, dr. Harry Parathon, SpOG(K).

Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi 'Pentingnya Kesadaran Mengenai Resistensi dan Kepatuhan Penggunaan Antibiotik yang Tepat' yang digagas oleh Pfizer di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Mengingat selalu ada bakteri dalam tubuh yang resisten terhadap konsumsi setiap antibiotik, dokter Harry menekankan pentingnya penegakan diagnosis yang benar. Dokter yang meresepkan mengetahui dengan yakin alasan pasien tersebut mengonsumsi antibiotik.

Saat diberikan resep, dokter Harry menyarankan adanya diskusi antara dokter dengan pasien. Dengan demikian pasien mengetahui alasan ia perlu mengonsumsi antibiotik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya