Napi Lapas Sukamiskin Siap Manjakan Investor

Tawaran bisnis dari Lapas Sukamiskin cukup menguntungkan pemodal karena sumber daya manusia di lapas berlimpah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 20 Jan 2016, 23:02 WIB
Sejumlah hasil kerajinan warga binaan dipamerkan pada Napi Craft 2015 di Kuningan, Jakarta, Senin (21/12/2015). Napi Craft 2015 memamerkan beragam hasil kreativitas warga binaan dari 12 Divisi Pemasyarakatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mengajak investor menanamkan modalnya untuk pengembangan potensi wirausaha para penghuni Lapas Wanita Sukamiskin.

Ketua Harian Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kota Bandung Medi Mahendra mengatakan, kesimpulan hasil pemantauan 2 bulan terakhir menyebutkan produk yang dihasilkan Lapas Wanita tidak kalah berkualitas dari produk non-warga binaan.

"Yang jadi persoalan mereka pada saat mereka dilatih pelatihan keterampilan, mereka hasilkan produk barang, tapi mereka justru kesulitan mengejar segmen pasar," kata Medi di Bandung, Rabu (20/1/2016).

Peluang berbisnis dengan penghuni Lapas Wanita sebenarnya sudah mulai dirintis oleh Ikatan Wanita Pengusaha. Menurut Medi, peluang itu cukup menguntungkan bagi pemodal karena sumber daya manusia terampil di lapas berlimpah.

"Biasanya, para pebisnis dan entrepeneur itu kesulitannya dengan fluktuasi ekonomi sekarang ini, sulit sumber daya manusia. Di sini, sumber daya manusianya berlimpah gitu lho," ujar Medi.

Ia menerangkan modal yang dibutuhkan dari investor itu berupa pemberian pelatihan, pemberian dana serta membeli hasil wirausaha yang dihasilkan.

Sebagian besar pelatihan yang diberikan kepada penghuni lapas, kata dia, adalah standar produksi konveksi yang dimiliki oleh investor tersebut. Sementara untuk pemberian modal dan pembelian hasil wirausaha, ditujukan pula kepada non-konveksi.

Dalam puncak rangkaian peringatan Hari Ibu di Lapas Wanita beberapa waktu lalu, sejumlah desain busana muslim serta karya lukis dan tas rajutan dipamerkan. Sebagian di antaranya berhasil dijual kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Sedangkan, untuk hasil wirausaha konveksi penghuni Lapas Wanita telah dibeli oleh para investor yang telah diberi label merek mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya