JK: Impor Beras dari Pakistan dan India Cegah Kemiskinan

Pemerintah bersiap untuk melaksanakan kembali impor beras pada tahun ini.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 08 Jan 2016, 21:15 WIB
Pekerja tengah memanggul beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersiap untuk melaksanakan kembali impor beras pada tahun ini. Kali ini, Indonesia akan mengambil beras dari Pakistan dan India. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan kebijakan tersebut tidaklah tabu untuk dilakukan.

"Masalahnya bukan impor atau tidak impor, tapi soalnya ialah untuk menjaga stabilitas harga beras. Karena harga beras yang tentukan, kalau tidak stabil dan naik, maka kemiskinan naik. Bukan dari Pakistan atau dari mana," tutur JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

JK menuturkan, impor masih diperlukan untuk menjaga ketersediaan beras di Indonesia. Meski demikian, niat untuk swasembada pangan tidak dilupakan begitu saja. Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan hal tersebut.

"Swasembada tetap jalan, mudah-mudahan bisa kita capai. Tapi dalam hal yang sama, tidak boleh kekurangan persediaan," ujar JK.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong sebelumnya mengatakan pemerintah akan menjalin kerja sama dengan Pakistan untuk melihat kemungkinan adanya pembelian beras dari negara tersebut.

"Sedang berjalan. Sudah tanda tangan MoU dengan pemerintah Pakistan, G to G (government to government). Sekarang Bulog lagi pelajari detail-detail teknis stok beras yang ada di Pakistan," ujarnya di Jakarta, Rabu 6 Januari lalu.

Selain dengan Pakistan, menurut Thomas, Indonesia juga membuka peluang mengimpor beras dari negara lain, yaitu India. Saat ini, India menjadi salah satu negara eksportir beras terbesar di dunia. "Kami juga mendorong tanda tangan Mou dengan India karena negara tersebut eksportir terbesar beberapa tahun ini. Mereka ekspor US$ 3 - 4 miliar per tahun beras putih," kata dia.

Menurut Thomas, langkah impor ini merupakan salah satu contoh insiatif dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam menambah sumber pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. "Itu contoh inisiatif Kemendag untuk diversifikasi pasokan beras misalnya," kata Thomas. (Dny/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya